Menlu AS Antony Blinken Beri Selamat Hari Kemerdekaan Ukraina: Joe Biden Kirim Bantuan 3 Miliar Dolar

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyampaikan hari kemerdekaan untuk rakyat Ukraina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Agu 2022, 17:41 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 17:30 WIB
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyampaikan ucapan selamat hari kemerdekaan untuk rakyat Ukraina.

"Atas nama Amerika Serikat, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Ukraina pada Hari Kemerdekaan mereka, yang memperingatinya pada tanggal ini (24 Agustus) tahun 1991, ketika Ukraina secara resmi memisahkan diri dari Uni Soviet dan menjadi negara demokratis yang berdaulat," kata Blinken dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes AS di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Blinken menyebut, apa yang seharusnya menjadi perayaan kemerdekaan Ukraina dirusak oleh perang agresi Rusia yang masih berlangsung.

"Enam bulan lalu, Presiden Putin melancarkan invasi berskala penuh ke Ukraina tanpa alasan," kata Blinken.

Sejak itu, Ukraina melawan balik dengan sengit, gagah berani, dan efektif, tambahnya.

"Ukraina akan tetap berdaulat dan merdeka. Rakyat Ukraina telah menunjukkan bahwa mereka akan melakukan apa pun untuk melindungi rumah mereka, keluarga mereka, sesama warga, negara mereka — kemerdekaan mereka."

Amerika Serikat telah menunjukkan akan mendukung Ukraina selama yang diperlukan.

"Untuk itu, pada hari ini Presiden Biden mengumumkan bantuan persenjataan dan peralatan senilai hampir 3 miliar dolar yang akan disediakan melalui Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, yang memungkinkan Ukraina memperoleh apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri dalam jangka panjang."

"Amerika Serikat telah berdiri bersama rakyat Ukraina selama 31 tahun, dan kami akan terus berdiri teguh bersama mereka saat mereka mempertahankan kebebasan mereka."

"Dukungan kami untuk Ukraina tak tergoyahkan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 h

Volodymyr Zelensky: Rakyat Ukraina Akan Berjuang Hingga Akhir

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kunjungan ke garis depan wilayah Odesa dan Mykolaiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kunjungan ke garis depan wilayah Odesa dan Mykolaiv.  Dok: Situs resmi Presiden Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu (24/8) mengatakan rakyat Ukraina “berjuang demi nasib kita” sementara negara itu merayakan Hari Kemerdekaan serta menandai enam bulan invasi Rusia.

Berbicara dalam pidato video dari Lapangan Kemerdekaan Kyiv, Zelensky mengatakan Ukraina akan berjuang untuk tanah airnya “hingga akhir,” dan bahwa meskipun akhir perang akan ditandai dengan perdamaian, Ukraina sekarang ini menginginkan kemenangan.

“Dan kita ingin mengangkat tangan sekali saja, sewaktu kita akan merayakan kemenangan. Ukraina secara keseluruhan,” kata Zelensky, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (25/8/2022).

“Karena kita tidak menjual tanah dan rakyat kita. Bagi kita, Ukraina adalah seluruh Ukraina, tanpa ada konsesi atau kompromi.”

Zelensky mengatakan Ukraina akan merebut kembali kontrol atas wilayah Donbas di bagian timur serta Krimea.

Pasukan Rusia mengalihkan fokus mereka ke Donbas setelah gagal dalam gerakan awal untuk memasuki ibu kota Ukraina, Kyiv. Separatis dukungan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di Donbas sejak 2014. Pada tahun yang sama, Rusia menganeksasi Krimea dalam langkah yang tidak diakui masyarakat internasional.

“Kalian tidak ingin tentara kalian mati? Bebaskan tanah kami,” kata Zelensky. “Kalian tidak ingin ibu kalian menangis? Bebaskan tanah kami. Ini adalah persyaratan kami yang jelas dan sederhana.”

Perayaan Hari Kemerdekaan secara terbuka dilarang di Kyiv karena para pemimpin Ukraina, dan AS, memperingatkan tentang peningkatan upaya Rusia untuk menyerang infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah di Ukraina.

Bantuan Militer

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di acara World Economic Forum (WEF).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di acara World Economic Forum (WEF) ke-51. Ia hadir secara virtual tak lama setelah hadir di Festival Film Cannes. Dok: Laurent Gillieron /Keystone via AP

Para pejabat AS diperkirakan akan mengumumkan tambahan bantuan baru senilai $3 miliar untuk melatih dan memasok pasukan Ukraina pada tahun-tahun mendatang.

Para pejabat mengatakan bantuan itu akan mendanai drone, persenjataan dan peralatan lain yang mungkin tidak digunakan di medan tempur dalam satu atau dua tahun ini.

Tidak seperti kebanyakan paket terdahulu yang memberikan bantuan langsung di medan tempur, dana baru ini kebanyakan bertujuan untuk membantu Ukraina mendapatkan pertahanan jangka menengah hingga panjang.

Bantuan baru ini akan diberikan di luar sekitar $10,6 miliar bantuan militer yang telah dikirimkan AS untuk Ukraina dalam satu setengah tahun ini.

Kementerian pertahanan Norwegia, Rabu (24/8) menyatakan bahwa Norwegia dan Inggris bersama-sama memasok Ukraina dengan drone mikro yang digunakan untuk “pengintaian dan identifikasi target.”

Norwegia juga memasok sistem portable yang akan memungkinkan pasukan Ukraina mengacaukan drone musuh, yang menurut kementerian pertahanan Norwegia “secara khusus cocok untuk melindungi patroli yang lebih kecil, posisi-posisi artileri dan berbagai sumber daya penting lainnya.”

Volodymyr Zelensky Minta PBB Agar Amankan PLTN Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memonitor wilayah Donetsk yang dilanda perang, 6 Desember 2021. (Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memonitor wilayah Donetsk yang dilanda perang, 6 Desember 2021. (Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato hariannya pada Kamis (18/8) mengatakan tidak ada kendala objektif untuk menghalangi misi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

“Rusia harus segera dan tanpa syarat mengizinkan wakil-wakil IAEA ke PLTN Ukraina itu,” katanya. Namun, ia juga menambahkan, pihak yang mengorganisir pemerasan nuklir tentu saja tidak dapat menjadi “pembawa” misi semacam itu.

“Rusia harus dengan segera dan tanpa syarat mengizinkan wakil-wakil IAEA ke PLTN dan juga menarik pasukannya dari wilayah sekitar PLTN. Dunia memiliki kekuatan untuk memastikan ini,” kata Zelensky. “Jika dunia tidak memastikan ini, kita bisa membuang begitu saja seluruh dokumen internasional mengenai keselamatan nuklir dan radiasi ke tempat sampah. Rusia sedang menghancurkan tatanan internasional ini.”

Sebelumnya, Zelensky bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Lviv, kota di Ukraina Barat.

“Saya mengadakan negosiasi yang sangat substantif mengenai banyak topik hari ini dengan Presiden Turki Erdogan. Saya berterima kasih kepadanya atas dukungan tak tergoyahkan bagi kedaulatan dan integritas teritorial negara kita. Kami membahas kerja sama pertahanan, ekonomi dan energi,” katanya. “Saya berterima kasih kepada Turki atas kesediaannya mengambil peran pelindung dalam rekonstruksi Kharkiv dan wilayah Kharkiv. Ini adalah misi bagi negara yang benar-benar kuat. Hari ini, langkah pertama telah diambil – suatu perjanjian mengenai infrastruktur ditandatangani.”

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya