Liputan6.com, Kamchatka - Sedikitnya enam orang tewas saat mendaki gunung berapi aktif tertinggi Eurasia di wilayah Kamchatka timur Rusia timur, media setempat melaporkan.
Mereka mengatakan, tim penyelamat tidak dapat menjangkau enam pendaki lain di gunung berapi Klyuchevskaya Sopka karena cuaca buruk.
Dua dari pendaki diyakini berlindung di sebuah kamp pada ketinggian 3.300 meter di atas permukaan laut, dan empat lainnya di tenda di 4.000 meter.
Advertisement
Semua pendaki adalah warga negara Rusia, demikian dikutip dari laman BBC, Minggu (4/9/2022).
Kelompok beranggotakan 12 orang, termasuk dua pemandu, mulai mendaki ke puncak setinggi 4.754 meter pada Selasa, kata media setempat.
Tapi empat hari kemudian, pada Sabtu, empat pendaki diyakini tewas seketika setelah jatuh sekitar 4.000 meter. Dua lainnya meninggal tak lama kemudian.
Salah satu pemandu dilaporkan mengalami patah kaki dan kondisi pendaki yang tersisa tidak segera diketahui.
Klyuchevskaya Sopka -- yang kerucut simetrisnya menjulang tinggi di atas semenanjung Kamchatka -- adalah bagian dari Situs Warisan Dunia Gunung Berapi Kamchatka Unesco.
Gunung berapi ini dianggap keramat oleh sebagian masyarakat adat.
Turis Israel Jatuh ke Kawah Gunung Rinjani
Meninggalnya pendaki asal Israel yang jatuh di kawah Puncak Rinjani menjadi sorotan warga Indonesia. Pasalnya, korban bernama Boaz Bar Anan bisa masuk ke Tanah Air, padahal RI-Israel tak ada hubungan diplomatik.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah merespons bahwa korban ini bisa masuk ke Indonesia lantaran menggunakan paspor Portugal.
"Almarhum masuk ke Indonesia menggunakan paspor Portugal," ujar Teuku Faizasyah saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (2/9/2022).
Lebih lanjut, Jubir Teuku Faizasyah mengatakan; "WN Israel memang banyak yg memiliki kewarganegaraan ganda."
Dengan status dwi kewarganegaraan inilah yang membuat korban bisa masuk ke Indonesia.
Jenazah pendaki yang disebutkan berasal dari Portugal, yang terjatuh di kawah Gunung Rinjani berhasil dievakuasi pada Senin, 22 Agustus 2022. Sebelumnya, Tim SAR Gunung Rinjani sempat kesulitan mengevakuasi jenazah Boaz Bar Anan, baik karena faktor cuaca dan medan bebatuan.
Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani secara berkala merilis perkembangan penanganan kecelakaan pendaki berdarah Israel itu sejak terjatuh pada Jumat, 19 Agustus 2022. Sebelumnya berdasarkan siaran pers, pada Minggu, 21 Agustus 2022, tim evakuasi kembali menjalankan proses evakuasi ke Puncak Gunung Rinjani.
"Dalam proses evakuasi tim mengalami kendala cuaca seperti angin kencang di puncak dan medan bebatuan yang mudah jatuh," bunyi keterangan yang dirilis.
Tim evakuasi saat itu belum berhasil mengevakuasi korban dan dilakukan pada Senin, 22 Agustus 2022. Penanganan evakuasi dirinci dalam siaran pers yang dirilis pada Senin kemarin.
Advertisement
Awal Insiden
Bermula pada pukul 03.00 WITA Senin, 22 Agustus 2022, tim evakuasi menuju TKP Puncak Gunung Rinjani. Berlanjut pukul 09.45 WITA tim tiba di Puncak Rinjani dan melakukan asesmen, menyiapkan peralatan, dan turun mengevakuasi korban menuju titik korban berada.
"Pukul 14.22 WITA korban berhasil dievakuasi menuju Puncak Rinjani, kemudian dilakukan packing ulang jenazah. Pukul 15.05 WITA jenazah beserta tim bergerak turun menuju pelawangan Sembalun selanjutnya menuju Posko Evakuasi di Sembalun," lanjut keterangan tersebut.
Pihak taman nasional berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga jenazah korban berhasil dievakuasi. Melalui unggahan di Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga dibagikan video singkat jenazah dibawa ke rumah sakit.
"Semeton Rinjani, Malam ini (Senin 22 Agustus 2022) pukul sekitar 23.30 WITA Jenazah Korban Kecelakan Pendakian tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB Mataram dan langsung diserahterimakan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Kepada Pihak Rumah Sakit Bhayangkara," bunyi keterangan unggahan itu.
Selfie
Kecelakaan di Gunung Rinjani ini terjadi sesaat setelah pendaki asal Israel ini berswafoto di tepi jurang Puncak Rinjani. Kabar tentang penanganan kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani ini dibagikan pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dalam keterangan pada Jumat, 19 Agustus 2022. Dalam siaran pers itu juga disampaikan kronologi hingga penanganan yang dilakukan.
Kronologi bermula pada Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 07.18 WITA pihaknya mendapat laporan dari Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani Sembalun bahwa Trekking Organize (TO) atas nama Rudy Trekker menginformasikan salah satu kliennya terjatuh di Puncak Rinjani.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 05.30 WITA. Saat insiden nahas itu terjadi, pemandu juga membawa dua tamu lain yang akhirnya dibawa turun oleh pemandu bernama Bullah.
"Posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah danau Segara Anak, jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan korban diperkirakan meninggal dunia," bunyi siaran pers yang juga diunggah melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Korban teregistrasi mendaki melalui pintu masuk Sembalun pada Kamis, 18 Agustus 2022. Keterangan juga menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari TO dan pemandu bahwa korban pada saat sebelum jatuh berswafoto di tepi jurang puncak Rinjani.
"Penanganan:
a. Tim Satgas Penanganan Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi (P2E) TNGR berkomunikasi dengan Unit SAR Lombok Timur dan SAR Mataram serta Tim Edelweis Medical Health Center (EMHC) dan tim Inafis Polres Lombok Timur.
b. Pada pukul 10.15 WITA tim EMHC dan Tim Resort TNGR Sembalun melakukan persiapan evakuasi (Peralatan dan TIM) sebagai Tim Pendahuluan.
c. Tim SAR akan bergabung hari ini dengan Tim TNGR dan Tim EMHC di Kantor Resort TNGR Sembalun.
d. Posko Evakuasi sementara di kantor Resort TNGR Sembalun," bunyi keterangan dalam siaran pers pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Advertisement