Ratu Elizabeth II Meninggal, Kepada Siapa Kekayaannya Akan Diwariskan?

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis (8/9/2022) di Kastil Balmoral, tanah miliknya di Skotlandia, pada usia 96 tahun.

Kastil ini hanyalah salah satu aset yang ditinggalkan Ratu Elizabeth II setelah 70 tahun bertahta. 

Dilansir USA Today, Selasa (13/9/2022), aset pribadinya yang terdiri dari investasi, real estat, perhiasan, dan lainnya diperkirakan bernilai $500 juta (Rp 7 Triliun), menurut majalah Forbes. Sementara kekayaan seluruh keluarga kerajaan diperkirakan bernilai setidaknya $88 miliar (Rp 1,4 kuadriliun) pada 2017.

Berapa Jumlah Kekayaan Ratu Elizabeth II?

Kekayaan Kerajaan Inggris bernilai sekitar $88 miliar pada tahun 2017, menurut perusahaan konsultan penilaian merek Brand Finance.

Kekayaan pribadi Ratu Elizabeth II mendekati $ 500 juta dari investasi, seni, perhiasan, dan real estat, menurut perkiraan tahun 2021 dari Forbes.

Tetapi kekayaan bersih ratu yang sebenarnya tidak pernah diungkapkan. The Guardian melaporkan tahun lalu bahwa ratu berhasil melobi pemerintah Inggris pada 1970-an untuk mengubah rancangan undang-undang untuk menyembunyikan kekayaan pribadinya dari publik, mengklaim pengungkapan itu akan memalukan.

Namun, seorang juru bicara Istana Buckingham mengatakan kepada BBC bahwa "setiap pernyataan bahwa kedaulatan telah memblokir undang-undang adalah tidak benar."

Brand Finance melaporkan pada tahun 2017 bahwa kekayaan Kerajaan Inggris telah tumbuh “setiap tahun” sejak mulai dilacak pada tahun 2012. Angka $88 miliar termasuk Crown Estate, Royal Collection (termasuk perhiasan mahkota) dan aset lainnya.

Siapa yang Mewarisi Kekayaan Ratu Elizabeth II?

Menurut situs tersebut, Raja Charles III mewarisi mayoritas $ 500 juta milik Ratu, menurut Forbes.

Keluarga kerajaan memungut biaya dari Undang-undang Hibah Kedaulatan, dana pembayar pajak yang digunakan untuk memelihara istana kerajaan dan tugas kerajaan seperti resepsi dan perjalanan.

Hibah Berdaulat untuk 2022 hingga 2023 hanya di bawah $ 100 juta. Pembayaran didasarkan pada keuntungan dari Crown Estate, bisnis properti yang dimiliki oleh raja tetapi berjalan secara independen, menurut BBC.

Mulai tahun 2017, ratu mulai menerima 25% dari keuntungan Crown Estate dari dua tahun sebelumnya, kesepakatan yang ditetapkan untuk 10 tahun terakhir untuk membantu membayar perbaikan Istana Buckingham. Sisanya masuk ke pemerintah.

The Crown Estate juga merupakan bagian dari kerajaan senilai $28 miliar yang dijalankan oleh "The Firm", atau sekelompok anggota House of Windsor. Bersama dengan ratu, anggota termasuk Raja Charles dan istrinya Camilla, Duchess of Cornwall; Pangeran William dan istrinya Kate, Duchess of Cambridge; Putri Anne, putri ratu; dan putra bungsu ratu, Pangeran Edward, dan istrinya Sophie, Countess of Wessex, kata Forbes.

Ratu memegang, tetapi tidak dapat menjual, berbagai aset termasuk:

• The Crown Estate ($19.5 billion)
• Buckingham Palace ($4.9 billion)
• The Duchy of Cornwall ($1.3 billion)
• The Duchy of Lancaster ($748 million)
• Kensington Palace ($630 million)
• The Crown Estate Scotland ($592 million).

Firma, atau "Monarchy PLC," memompa ratusan juta pound ke dalam ekonomi Inggris setiap tahun melalui tur ke negara-negara Persemakmuran dan pameran lainnya.

Pangeran Harry dan Meghan, pernikahan kerajaan Duchess of Sussex 2018, misalnya, diharapkan dapat menguntungkan Ekonomi Inggris dengan lebih dari 1 miliar pound, menurut Brand Finance.

Keluarga kerajaan secara pribadi tidak mendapatkan keuntungan dari bisnis tersebut, tetapi Forbes melaporkan bahwa mereka menerima keuntungan finansial lainnya seperti liputan media gratis.

Sovereign Grant ditetapkan sebesar 86,3 juta pound (sekitar $99 juta) untuk tahun 2021 hingga 2022, atau sekitar 1,29 pound (sekitar $1,50) per orang di Inggris, menurut BBC. Ini belum termasuk biaya keamanan.

Berapa Banyak Properti yang Dimiliki Elizabeth II?

Forbes melaporkan bahwa aset real estat pribadi ratu termasuk dua kastil: Sandringham House dan Balmoral Castle.