Logam Misterius Mars: Tangan Robot Atau Pegangan Pintu Rahasia?

Curiosity menemukan obyek diduga logam misterius yang mencuat dari bebatuan yang ada di permukaan Mars.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Feb 2013, 17:27 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2013, 17:27 WIB
logam-mars130209b.jpg
Penjelajahan Curiosity, robot penjelajah (rover) milik Badan Antariksa di permukaan Planet Mars selalu menghasilkan cerita menarik dan mengusik rasa ingin tahu.

Baru-baru ini misalnya, Curiosity menemukan obyek diduga logam misterius yang mencuat dari bebatuan yang ada di permukaan planet merah. Temuan dihasilkan pada 30 Januari 2013 lalu.

Dari gambar yang diambil rover tersebut, dan disebarkan oleh Laboratorium Jet Propulsion NASA, logam berbentuk mirip jari nampak menonjol dari batuan sekitarnya.

Spekulasi pun beredar terkait logam misterius, ada yang menduga, itu hanya trik kamera Curiosity. Ada pula yang mengira, di lokasi logam itu ditemukan adalah kuburan robot atau pegangan pintu ke sebuah ruangan rahasia. Padahal, seperti dimuat situs sains Universe Today,  ukuran logam itu hanya sekitar 0,5 centimeter atau bahkan kurang.

Penjelasan yang lebih ilmiah diutarakan sejumlah pengemar sains yang menawarkan teori, benda kecil yang nampak mengkilap itu bisa jadi adalah material yang kurang rentan terhadap erosi, tak seperti benda-benda di sekitarnya.

Mengebor Permukaan Mars

Gambar obyek misterius itu didapat setelah Curiosity mengebor lubang pertamanya di permukaan tanah, untuk menyingkap debu, sehingga rover itu bisa menganalisis atau mendeteksi jejak kehidupan, yang mungkin pernah ada di Mars.

Foto dari permukaan Mars juga menunjukkan sebuah lubang yang dikelilingi bubuk batuan, hasil kerja Curiosity, di mana NASA berharap bisa menguji sampel yang didapat.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan NASA, Curiosity menggunakan bornya untuk membuat lubang sedalam sekitar 0,8 inchi di batuan Mars, sebagai langkah uji coba, sebelum akhirnya melakukan pengeboran penuh untuk mengumpulkan sampel.

Pengeboran adalah satu dari 10 instrumen ilmiah yang melengkapi Curiosity. NASA berharap mereka bisa menganalisis permukaan Mars, lebih dekat dari apa yang pernah mereka lakukan sebelumnya.

Curiosity yang punya bobot 1 ton bertugas mengeksplorasi Kawah Gale di Mars, untuk mencari tahu apakah kawasan itu mampu menopang kehidupan, mikroba sekalipun.

Dr Joseph Michalski, penulis utama dan ahli geologi planet Natural History Museum mengatakan, Mars punya sejumlah kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan, meski mungkin hanya organisme bersel tunggal yang mampu bertahan di sana.

"Jika pernah ada kehidupan di sana, kemungkinan ia masih eksis hingga saat ini," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Sabtu (9/2/2013).(Ein)




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya