Tragedi Kanjuruhan Malang, Seluruh Bendera Negara Anggota FIFA Berkibar Setengah Tiang

Dunia berduka atas peristiwa tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi usai pertandingan Arema melawan Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Okt 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 13:00 WIB
Bendera-bendera berkibar setengah tiang di markas FIFA.
Bendera-bendera berkibar setengah tiang di markas FIFA. Dok: FIFA.com

Liputan6.com, Zurich - Semua bendera negara-negara FIFA dikibarkan setengah tiang di markas asosiasi tersebut di Zurich, Swiss. Bendera sudah dikibarkan pada Minggu 2 Oktober 2022 untuk menghormati korban di tragedi Arema.

"Bendera-bendera berkibar setengah tiang di markas-markas FIFA sebagai penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawanya," tulis caption di situs FIFA, dikutip Senin (3/10/2022).

Sebelumnya Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut tragedi yang terjadi adalah hari yang gelap, serta sulit untuk dipahami. Ia pun mendoakan para korban tewas tragedi Kanjuruhan Malang maupun yang terluka.

Dalam ucapannya, Presiden FIFA tidak mengungkit agenda Piala Dunia U-20 yang akan digelar Indonesia. Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali sempat khawatir disanksi FIFA karena Indonesia akan menggelar U-20 2023.

Klub-klub sepak bola juga memberikan dukacita kepada korban di Stadion Kanjuruhan

"Kami berduka atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Doa dan pikiran semua orang di Liverpool FC bersama semua pihak yang terdampak," ujar pihak Liverpool FC di Twitter. 

Liverpool FC juga pernah mencatat sejarah kelam akibat kerusuhan pada Tragedi Hillsborough yang menewaskan 97 orang pada 15 April 1989. Saat itu, Liverpool FC bertanding melawan Nottingham Forest. 

Supporter Rusuh dan Gas Air Mata 

Sebelumnya dilaporkan, regulasi dari FIFA dengan tegas melarang penegak hukum untuk menggunakan substansi tersebut di dalam stadion.

Sekretaris Jendral PSSI Yunus Nusi mengungkap alasan aparat keamanan melepaskan tembakan gas air mata saat insiden pecah. Menurutnya, langkah itu sudah dipertimbangkan oleh pihak terkait demi mengantisipasi serbuan suporter.

“Begitu cepat kejadiannya, sehingga pihak keamanan mengambil langkah-langkah yang tentu dari mereka sendiri telah dipikirkan dengan baik,” ujar Yunus Nusi dalam konferensi pers di Stadion Madya Senayan, Minggu (2/10/2022).

“Memang kita lihat bersama, pasca pertandingan itu, dari suporter banyak yang turun ke lapangan, (kemudian) pihak keamanan mengambil langkah-langkah antisipasi,” sambungnya dalam kesempatan yang sama.

Tragedi Kanjuruhan pecah selepas laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Duel berakhir dengan kemenangan tipis 3–2 untuk keunggulan tim tamu.

Anggota DPR Said Abdullah Minta FIFA Ikut Investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Suporter rusuh usai Arema kalah dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. (Zainul Arifin/Liputan6.com)
Suporter rusuh usai Arema kalah dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur menyita perhatian para legislator senayan. Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah meminta investigasi secara menyeluruh.

Said juga meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Kepolisian Republik Indonesia mengundang Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA menginvestigasi peristiwa meninggalnya ratusan suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang. 

“Ini perlu untuk menjaga kredibilitas investigasi dan sepakbola Indonesia di mata dunia,” kata Said Abdullah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/10).

Said setuju atas penghentian sementara kompetisi Liga 1 hingga proses investigasi yang dilakukan oleh FIFA selesai hingga mengeluarkan rekomendasi. Menurut dia, penyelenggara kompetisi sepakbola profesional di tanah air tidak hanya mengedepankan aspek bisnis.

Penyelenggara kompetisi harus mengedepankan kepatuhan terhadap keseluruhan aturan FIFA dari semua pihak. Ini semata agar tragedi memilukan seperti di Stadion Kanjuruhan Malang tidak terulang kembali.

Politisi asal Jawa Timur itu mengusulkan, bila nanti liga kembali bergulir, maka PSSI harus melakukan audit pelaksanaan setiap pertandingan sepakbola hendak digelar hingga pertandingan selesai.

“Dan juga harus menghentikan pertandingan bila ada ketidakpatuhan terhadap peraturan FIFA. Langkah preventif ini untuk menghindarkan tragedi pilu di Kanjuruhan terulang kembali,” kata Said Abdullah lagi.

Menurutnya, meski secara teknis urusan sepakbola menjadi wewenang penuh PSSI, perlu adanya pengawasan dari Kemenpora. Pengawasan tersebut untuk mengingatkan PSSI terhadap kemungkinan adanya upaya tidak patuh oleh penyelenggara pertandingan.

Menpora: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Jangan Sampai Rusak Sepakbola Kita

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, berharap tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tidak merusak sepakbola nasional. PSSI harus juga mengevaluasi total sistem kompetisi yang dijalankan sekarang ini.

Pernyataan Menpora Zainudin Amali itu disampaikan sebagai perintah Presiden Jokowi usai tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia, 323 orang terluka. Apalagi sepakbola nasional akhir-akhir ini berkembang sangat baik, baik tim senior maupun kelompok umur. 

"Kita harap suasana ini tak membuat masyarakat merasakan bahwa yang terjadi ini akan merusak sepakbola kita," urai Zainuddin Amali saat hadir di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.

Ia menyebut Presiden Jokowi memerintahkan Menpora maupun Kapolri menginvestigasi dan mengumumkan ke masyarakat tentang kejadian sebenarnya. Presiden juga meminta semua korban yang meninggal maupun luka mendapat perhatian pemerintah pusat sampai daerah.

"PSSI juga diminta mengevaluasi secara total terhadap sistem yang sekarang digunakan," ujar Zainuddin Amali.

Evaluasi itu jadi cara agar kompetisi dapat berubah jadi semakin baik. Dengan begitu, para pemain dapat bermain dengan tenang dan penonton bisa nyaman saat menonton pertandingan. Ia percaya PSSI berusaha sekuat tenaga menyuguhkan kompetisi yang benar - benar baik.

"Musibah ini tak terelakkan dan kita berduka cita sembari menangani ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

PSSI Investigasi

Foto: Suasana Mencekam Kericuhan usai Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya Pada Laga Lanjutan BRI Liga 1 2022/2023
Hingga berita ini dimuat, belum ada rilis resmi jumlah korban jiwa dalam peristiwa mencekam usai duel Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Yang jelas tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Sementara itu, Ketua PSSI Moch Iriawan, mengatakan pihaknya bersama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah berada di Malang untuk melakukan investigasi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

"Investigasi terkait pelaksanaan pertandingan kemarin yang dilakukan oleh panitia lokal," kata Iwan Bule, sapaannya saat di Malang.

Ia menyebut PSSI sudah melakukan sejumlah langkah-langkah dan keputusan pasca peristiwa itu. Yakni, melarang Arema menggelar pertandingan di Stadion Kanjuruhan sampai musim ini selesai. Serta menghentikan kompetisi selama satu Minggu ke depan.

"Semoga selama satu Minggu ke depan ada hasil investigasi dan mohon doanya agar tim bekerja dengan cepat dan tuntas dan menghasilkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan," urainya.

Iwan Bule berkunjung ke Malang bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Menpora Zainudin Amali. Mereka menggelar rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malang Raya serta takjiah ke rumah korban.

Infografis PSSI
Infografis hubungan keluarga di PSSI (Abdillah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya