Liputan6.com, Jakarta Presiden Argentina, Alberto Fernandez, Selasa 15 November 2022 ini tidak berpartisipasi dalam KTT G20 yang diadakan di Bali, Indonesia. Alasannya karena ia dilaporkan mengalami hipotensi dan pusing.
Hal ini diumumkan oleh kantor pers Kepresidenan Argentina, yang merinci bahwa telah diputuskan untuk melakukan studi diagnostik guna menjaga kesehatan Presiden Argentina dan menghindari komplikasi.
Baca Juga
"Pada hari ini, Presiden Argentina, Alberto Angel Fernandez, mengalami episode hipotensi dan pusing. Untuk alasan ini, diputuskan untuk melakukan studi diagnostik yang diperlukan untuk menjaga kesehatannya dan menghindari komplikasi", tulis surat yang dikeluarkan oleh Kepresidenan Argentina, seperti dikutip dari MSN, Selasa (15/10/2022).
Advertisement
Menurut surat kabar Argentina Clarin, presiden Argentina jatuh sakit beberapa menit sebelum pidatonya pada pembukaan KTT G20, dan kemungkinan penyebab buruknya kesehatan Fernandez adalah sengatan panas.
KTT G20 berlangsung di Pulau Bali Indonesia dari 15-16 November. Pada hari Selasa, suhu di Bali mencapai 27 derajat Celcius (80,6 derajat Fahrenheit).
Pemimpin negara yang sudah hadir di Bali namun membatalkan kehadirannya pada sesi KTT G20 adalah PM Kamboja Hun Sen.
PM Kamboja positif COVID-19.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan pada Selasa 15 November bahwa ia positif COVID-19, dan akan meninggalkan pertemuan KTT G20 di Bali. Ini beberapa hari setelah menjamu Presiden Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya dalam KTT ASEAN di ibu kota negaranya.
Menurut informasi, Kepala Kementerian Luar Negeri Santiego Cafiero menggantikan Presiden Fernandez di acara KTT G20.
Â
Jelang KTT G20, Rusia Bantah Menlu Sergey Lavrov Dilarikan ke RS Setibanya di Bali
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah tiba di Bali untuk perhelatan puncak KTT G20 di Bali pada Minggu 13 November 2022. Ia mewakili Presiden Vladimir Putin yang tak bisa melawat. Sehari setelahnya, pada Senin 14 November, beredar kabar bahwa Lavrov dilarikan ke rumah sakit.
Informasi tersebut dikabarkan media Associated Press (AP) yang menurunkan berita bahwa Menlu Sergey Lavrov mengalami masalah pada jantungnya.
Associated Press, yang kabarnya mengutip pejabat Indonesia, mengabarkan bahwa Lavrov telah dibawa ke rumah sakit setelah tiba di pulau Bali untuk menghadiri KTT G20. AP mengatakan Lavrov yang berusia 72 tahun dirawat karena penyakit jantung.
Namun, kabar itu dibantah pihak Rusia. Kremlin menepis laporan Associated Press yang menyebut Sang Menlu dilarikan ke RS karena masalah jantung,Â
"Ini, tentu saja, adalah puncak kabar palsu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.
Zakharova memposting video Lavrov, menteri luar negeri di kabinet Presiden Rusia Vladimir Putin dan telah menjabat sejak 2004 itu, duduk di luar di teras, mengenakan celana pendek dan T-shirt. Ia tertangkap kamera sedang membaca dokumen.
Ditanya tentang laporan itu, Lavrov mengatakan wartawan Barat juga telah menulis palsu selama satu dekade bahwa Putin, yang berusia 70Â tahun, dalam kondisi sakit.
"Ini adalah jenis permainan yang bukan hal baru dalam politik," kata Lavrov. "Wartawan Barat harus lebih jujur, mereka harus menulis kebenaran."
Lavrov mengatakan media Barat secara rutin mengambil pandangan parsial dari sebuah peristiwa dan mengabaikan sudut pandang Rusia.
Terpisah, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kepada Reuters bahwa Lavrov sempat mengunjungi Rumah Sakit Sanglah di Bali untuk "pemeriksaan", tetapi menlu Rusia itu dalam keadaan sehat.
"Dia dalam keadaan sehat dan setelah check up dia langsung pergi," kata Gubernur I Wayan Koster.
Advertisement