AS Sebut Niat Vladimir Putin Akhiri Perang Ukraina Tak Tulus

AS menyebut bahwa niat Putin dalam mengakhiri perang di Ukraina tidak tulus.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Des 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2022, 08:00 WIB
Presiden Joe Biden berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di  East Room Gedung Putih di Washington, Rabu, 21 Desember 2022. (AP Photo/Andrew Harnik)
Presiden Joe Biden berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di East Room Gedung Putih di Washington, Rabu, 21 Desember 2022. (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Washington D.C - Seruan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina telah ditanggapi dengan teguran keras dari Amerika Serikat, yang mengatakan pemimpin Rusia itu telah menunjukkan minat "nol" dalam negosiasi perdamaian.

“Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini,” kata Putin pada hari Kamis.

"Kami akan berusaha untuk mengakhiri ini dan tentu saja lebih cepat lebih baik," katanya.

“Semua konflik bersenjata berakhir dengan satu atau lain cara dengan semacam negosiasi di jalur diplomatik,” tambahnya.

“Cepat atau lambat, pihak mana pun dalam keadaan konflik duduk dan membuat kesepakatan. Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini.”

Dilansir Al Jazeera, Jumat (23/12/2022), komentar Putin muncul saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Gedung Putih dan kemudian berpidato di depan Kongres AS di mana dia mengatakan dukungan untuk Ukraina merupakan investasi dalam keamanan dan demokrasi bagi seluruh dunia.

AS juga mengumumkan tambahan $1,85 miliar bantuan militer untuk Kyiv bertepatan dengan perjalanan pertama Zelensky yang diketahui ke luar Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari.

 

Tak Ada Indikasi

Volodymyr Zelenskyy Temui Joe Biden di Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjalan di sepanjang barisan tiang Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 21 Desember 2022. Biden mengatakan, AS dan Ukraina akan terus memproyeksikan pertahanan bersama, karena Rusia melancarkan serangan brutal terhadap hak Ukraina untuk hidup sebagai sebuah bangsa. (AP Photo/Patrick Semansky)

Washington dengan cepat menanggapi komentar perdamaian Putin.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Putin "sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi" untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan.

"Justru sebaliknya," kata Kirby kepada wartawan saat pengarahan online. 

“Semua yang dia (Putin) lakukan di darat dan di udara menunjukkan seorang pria yang ingin terus melakukan kekerasan terhadap rakyat Ukraina” dan “meningkatkan perang”.

Kemungkinan Dialog Biden dan Putin

Volodymyr Zelenskyy Temui Joe Biden di Gedung Putih
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara setelah memberikan hadiah kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat mereka bertemu di Oval Office Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 21 Desember 2022. Kunjungan ke AS adalah perjalanan pertama Zelenskyy ke luar negaranya sejak invasi Rusia pada Februari. (AP Photo/Patrick Semansky)

Kirby mengatakan Presiden AS Joe Biden terbuka untuk berdialog dengan Putin tetapi hanya jika dia "menunjukkan keseriusan tentang negosiasi".

Pernyataan Kirby digaungkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

“Pada dasarnya saat ini, Rusia tidak menunjukkan minat pada diplomasi yang berarti, keterlibatan yang berarti, untuk mengakhiri perang ini,” kata Blinken pada konferensi pers pada hari Kamis, AFP melaporkan.

Permintaan Penarikan Pasukan Rusia

FOTO: Persiapan Pasukan AS Sebelum Ditempatkan ke Polandia
Anggota Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat AS berjalan di landasan Lapangan Paus menjelang penempatan ke Polandia dari Fort Bragg, AS, 14 Februari 2022. Mereka termasuk di antara tentara AS yang dikirim untuk NATO karena khawatir Rusia akan menyerang Ukraina. (AP Photo/Nathan Posner)

Konflik tersebut, Blinken menegaskan kembali, dapat diakhiri jika Rusia menarik pasukannya begitu saja.

“Dengan tidak adanya itu, kita harus melihat beberapa bukti berarti bahwa Rusia siap untuk benar-benar merundingkan perdamaian yang adil dan tahan lama,” kata Blinken.

“Dengan adil – yang tidak hanya meratifikasi negara lain merebut dengan paksa wilayah negara lain,” katanya.

“Tahan lama – dalam arti bahwa kami ingin memastikan hal itu bertahan dan bahwa kami tidak hanya menempatkan Ukraina pada posisi di mana Rusia akan mengulangi apa yang dilakukannya sebulan, enam bulan, setahun kemudian,” tambahnya.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya