Presiden Joe Biden Tersandung Skandal Dokumen Rahasia AS, Temuan Kedua Diumumkan

Belum disebutkan di mana persisnya lokasi penemuan kedua dokumen rahasia yang menyeret Presiden Joe Biden ini terjadi.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Jan 2023, 18:35 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2023, 18:35 WIB
Biden Gelar Rapat Darurat di Sela-Sela G20
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang situasi Polandia setelah pertemuan dengan para pemimpin G7 dan Eropa di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). (Photo by SAUL LOEB / AFP)

Liputan6.com, Washington - Para pembantu Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali menemukan dokumen rahasia pemerintah di lokasi yang tidak semestinya. Namun, belum disebutkan di mana persisnya lokasi penemuan kedua ini terjadi.

Adapun penemuan pertama sejumlah file rahasia pemerintah terjadi di bekas kantor pribadi Joe Biden, tepatnya di Penn Biden Center di Washington. Isu ini tengah dalam pengawasan Kementerian Kehakiman AS. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (12/1/2023).

Penemuan pertama tersebut melibatkan sekitar 10 dokumen rahasia pada November 2022, namun baru terungkap ke publik pekan ini. File-file yang ditemukan antara lain mencakup memo intelijen AS dan materi pengarahan terkait Ukraina, Iran, dan Inggris.

Saat jumpa pers reguler pada Rabu (11/1), Sekretaris Pers Biden, Karine Jean-Pierre, menolak untuk menjawab pertanyaan terkait penemuan pertama.

"Saat ini tengah didalami oleh Kementerian Kehakiman," ujar dia. "Saya tidak akan melampaui apa yang disampaikan presiden kemarin."

Terkejut dan Siap Bekerja Sama

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyambut Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron dalam Upacara Kedatangan Negara di South Lawn Gedung Putih di Washington, Kamis, 1 Desember 2022. (AP Photo/Andrew Harnik)
Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyambut Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron dalam Upacara Kedatangan Negara di South Lawn Gedung Putih di Washington, Kamis, 1 Desember 2022. (AP Photo/Andrew Harnik)

Presiden Biden pada Selasa (10/1), mengaku terkejut dengan penemuan file-file rahasia pemerintahan tersebut. Kendati demikian, dia menyatakan siap bekerja sama dalam penyelidikan.

Terkait peristiwa ini, Biden harus bersiap menghadapi serangan dari Partai Republik yang kini menguasai DPR AS.

"Sekarang Demokrat tidak lagi memiliki aturan satu partai di Washington, pengawasan dan akuntabilitas akhirnya tiba," ungkap Ketua Komite Pengawas DPR AS James Comer pada Rabu.

Penyelidikan Terhadap Biden dan Keluarga

Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden menyambut Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron ke Gedung Putih di Washington, DC, pada 1 Desember 2022. (Foto: AFP/Ludovic Marin)
Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden menyambut Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron ke Gedung Putih di Washington, DC, pada 1 Desember 2022. (Foto: AFP/Ludovic Marin)

Komite Pengawas telah meluncurkan penyelidikan kepada presiden dan keluarganya, termasuk meminta Gedung Putih menyerahkan dokumen dan komunikasi terkait dengan file-file rahasia yang ditemukan.

Undang-undang AS mewajibkan semua catatan Gedung Putih, termasuk yang rahasia, diserahkan ke Arsip Nasional AS setelah masa pemerintahan selesai.

Gedung Putih mengklaim bahwa pengacara Biden segera memberi tahu arsip setelah mereka menemukan file-file rahasia dan Arsip Nasional mengambilnya pada keesokan pagi.

Mirip Kasus Trump

Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Belum diketahui penyelidikan terkait isu ini akan berakhir ke mana, namun kasus yang menyeret Biden ini mengingatkan publik pada apa yang dialami Donald Trump.

Sosok kontroversial itu tengah menghadapi penyelidikan kriminal karena diduga menangani file-file rahasia secara salah. Pada Agustus lalu, agen FBI menggeledah kediaman Trump di Florida dan menyita lebih dari 10.000 file yang belum diserahkan Trump ke Arsip Nasional.

Sebelum penggeledahan terjadi di Mar-a-Lago oleh FBI, Kementerian Kehakiman telah mengeluarkan panggilan pengadilan untuk mengembalikan file-file sensitif tersebut.

Lebih dari 300 dokumen dengan tanda rahasia, termasuk 18 tanda sangat rahasia, ditemukan oleh agen federal dari kediaman Trump.

Infografis Rusuh di Capitol Hill AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusuh di Capitol Hill AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya