Liputan6.com, Panjin - Dua orang tewas dan 12 lainnya hilang setelah ledakan terjadi di sebuah pabrik kimia di China timur. Ledakan pada Minggu (15/1/2023), sekitar pukul 13.30 waktu setempat terjadi di Kota Panjin, Provinsi Liaoning.
Dikutip dari Straits Times, Senin (16/1/2023), insiden ini juga menyebabkan 34 orang terluka.
Api di fasilitas Panjin Haoye Chemical Co masih menyala hingga hari ini, meskipun tidak lagi menyebar. Demikian diungkapkan sebuah media lokal China.
Advertisement
Kecelakaan itu dimulai saat ada aktivitas pemasangan dan pemeliharaan peralatan, lapor kantor berita CCTV, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Pihak berwenang sejauh ini belum mendeteksi kualitas udara di Panjin, kota berpenduduk sekitar 1,4 juta orang.
Kecelakaan terjadi ketika China kembali bergerak normal menyusul pencabutan kebijakan "nol COVID-19".
Aturan "nol COVID-19" merupakan strategi yang digunakan pemimpin China Xi Jinping selama hampir tiga tahun untuk memberantas pandemi.
Peristiwa ini yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan pabrik dan tambang dalam beberapa tahun terakhir.
Tambang batu bara China mengalami serentetan kecelakaan tahun lalu yang menewaskan sedikitnya 129 orang, mendorong pemerintah mengumumkan rencana untuk membuat industri yang lebih aman.
Sementara itu, fasilitas kimia telah menjadi masalah khusus bagi regulator selama bertahun-tahun. Pada 2019, negara itu menutup kawasan industri di Jiangsu tempat ledakan menewaskan sekitar 78 orang dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka.
Presiden China Xi Jinping memerintahkan penyelamat untuk melakukan upaya habis-habisan guna membantu para korban dalam insiden itu.
China juga pernah dikejutkan oleh ledakan di tempat penyimpanan bahan berbahaya di kota pelabuhan Tianjin pada tahun 2015. Bencana yang menewaskan 173 orang tersebut mendorong peninjauan fasilitas serupa secara nasional.
Kebakaran di Pabrik China Tewaskan 38 Orang
Kebakaran juga pernah terjadi di sebuah workshop di Kota Anyang di Provinsi Henan, China tengah, pada November 2022.Â
"Sebanyak 38 orang tewas dan dua lainnya dirawat di rumah sakit setelah sebuah pabrik di Anyang, Provinsi Henan, China tengah, terbakar pada Senin sore," sebut China Media Group.
Tim pemadam kebakaran lokal mengirim 63 kendaraan dan 240 petugas pemadam kebakaran untuk penyelamatan. Kementerian Manajemen Darurat China juga telah mengirim tim ke tempat kejadian.
Â
Kebakaran terjadi di sebuah pabrik milik sebuah perusahaan pribadi di high tech zone atau zona teknologi tinggi Anyang, ungkap media pemerintah, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang bidang perusahaan tersebut.
Daftar online untuk perusahaan, Kaixinda, mengatakan itu adalah grosir yang berurusan dengan berbagai barang industri termasuk bahan kimia khusus.
Advertisement
Sejarah Kecelakaan Industri China
China memiliki sejarah panjang kecelakaan industri, yang sering kali disebabkan oleh kepatuhan yang buruk terhadap aturan keselamatan.Â
Pada Maret 2019, sebuah ledakan terjadi di sebuah pabrik kimia di Yancheng, yang terletak sekitar 260 km (162 mil) utara Shanghai. Peristiwa itu menewaskan 78 orang dan menghancurkan rumah dalam radius beberapa kilometer di sekitarnya.
Pada 2015, sebuah ledakan raksasa terjadi di Tianjin utara, tepatnya di sebuah gudang kimia. Peristiwa itu menewaskan 165 orang dan dicap sebagai salah satu kecelakaan industri terburuk di Tiongkok.
Henan juga telah menyaksikan sejumlah insiden mematikan yang berujung pada penangkapan pejabat setempat.
Lima di antara mereka ditangkap setelah bangunan runtuh yang menewaskan 53 orang di pinggiran ibu kota provinsi Changsha pada April.