Liputan6.com, Abuja - Partai-partai oposisi Nigeria menolak hasil sementara pemilu. Hal tersebut disampaikan melalui pernyataan bersama Partai Rakyat Demokratik, Partai Buruh, dan Kongres Demokratik Afrika di Abuja pada Selasa (28/2/2023).
Oposisi mengatakan, partai mereka tidak akan lagi menjadi bagian dari proses penghitungan yang sedang berlangsung di Abuja dan menambahkan bahwa mereka telah kehilangan kepercayaan pada ketua badan pemilu Mahmood Yakubu.
Selanjut, oposisi menyerukan pemungutan suara baru diadakan di bawah ketua baru Komisi Pemilihan Nasional Independen (INEC).
Advertisement
"Kami meminta masyarakat internasional untuk mencatat bahwa hasil yang diumumkan di Pusat Pemeriksaan Nasional telah banyak direkayasa dan dimanipulasi dan tidak mencerminkan keinginan warga Nigeria yang diungkapkan dalam pemungutan suara pada 25 Februari 2023," sebut pernyataan bersama oposisi Nigeria seperti dikutip dari CNN, Rabu (1/3/2023).
INEC pada Selasa menolak tuduhan oposisi tersebut. Kepala sekretaris pers INEC Rotimi Oyekanmi menegaskan bahwa hasil pemilu menunjukkan proses yang bebas, adil, dan kredibel.
Dinilai Kurang Transparan
Proses pemilu Nigeria telah dirundung kontroversi dan pengumuman di pusat pemeriksaan nasional di Abuja telah mengalami saat-saat yang menegangkan, dengan anggota partai oposisi keluar dari pusat pemeriksaan saat hasilnya diumumkan pada Senin.
Beberapa pengamat termasuk Uni Eropa mengatakan, pemilihan tersebut tidak sesuai harapan dan kurang transparan.
"Pemilihan itu jauh dari harapan wajar warga Nigeria," kata misi pengamat bersama International Republican Institute (IRI) dan National Democratic Institute (NDI).
Samson Itodo, kepala Yiaga Afrika -badan pemantau pemilu independen terbesar di Nigeria- menggemakan kekhawatiran yang sama, dengan mengatakan bahwa ada alasan keprihatinan yang serius tentang pemilu. Tetapi, dia mendorong warga Nigeria untuk terus terlibat dalam proses politik.
Itodo mengatakan bahwa tiga masalah kritis menghambat kepercayaan dalam pemilu, yaitu kekerasan, isu teknis, dan logistik. Yiaga sendiri mengerahkan 3.836 pengamat di seluruh Nigeria.
"Saya akan sangat mendorong orang Nigeria bahwa ya – pemilihan masih berlangsung. Itu belum disimpulkan. Kemungkinan lain masih bisa terjadi. Jadi, kita harus terus berjalan bersama. Kita harus terus terlibat dalam proses politik," ujarnya.
Kandidat dari partai berkuasa All Progressives Congress (APC) Bola Ahmed Tinubu sejauh ini memimpin perolehan suara dengan hampir setengah suara telah dihitung pada Selasa.
Mantan Presiden Olusegun Obasanjo juga termasuk di antara mereka yang mengkritik proses pemilu, di mana dia menuduh hasil pemilu telah direkayasa.
APC membantah tuduhan Obasanjo, menyebutnya sembrono, tidak beralasan, dan tidak berdasar. APC menekankan bahwa mantan pemimpin itu tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya bahwa teknologi pemilu telah dimanipulasi.
Advertisement