Liputan6.com, Jakarta - Jika anda mungkin memiliki kucing, dan dia tidak datang ketika dipanggil, bukan berarti kucing tersebut tidak mendengarkan, dia hanya mengabaikan. Dalam studi terbaru menunjukkan bahwa kucing domestik dapat berbagi beberapa keterampilan pengenalan bahasa yang sama yang biasa terlihat pada anjing.
Dalam artikel tahun 2019 di jurnal scientific reports, tim peneliti Jepang melaporkan bahwa mereka telah menunjukkan bahwa kucing dapat mengenali nama mereka sendiri dalam rangkaian kata yang diucapkan. Melansir dari livescience.com, Minggu (5/3/2023), beberapa ilmuwan yang sama menunjukkan bahwa kucing yang ada di rumah, juga dapat mengingat nama temannya sendiri.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan 13 April 2022 lalu dalam laporan ilmiah dijelaskan bahwa, para peneliti menanyai 48 kucing domestik tentang nama sesama kucing yang tinggal bersama mereka, kepada pemiliknya.
Advertisement
Sebanyak 29 kucing adalah penghuni kafe kucing di Jepang, yaitu sebuah kedai kopi tempat pelanggan dapat berinteraksi secara bebas dengan kucing. Sementara 19 lainnya berasal dari kediaman pribadi yang masing-masing mempunyai tiga kucing atau lebih.
Dalam penelitian tersebut, masing-masing peserta kucing diputarkan sebuah rekaman audio, dari pemilik kucing yang memanggil nama kucing lain yang hidup bersamanya, secara berturut-turut.
Setelah panggilan keempat, para peneliti menunjukkan gambar kucing pada monitor laptop dalam dua dari empat percobaan berikutnya, gambar menunjukkan wajah kucing yang dipanggil oleh pemiliknya. Sedangkan dalam percobaan yang tersisa, gambar tersebut menunjukkan wajah kucing yang tidak tinggal bersama pemiliknya. Hal ini ditujukan apakah kucing tersbeut akan mengenali temannya.
Baca Juga
Para peneliti menemukan bahwa kucing rumahan, bukan kucing kafe, sering menatap monitor lebih lama ketika gambar yang tidak sesuai muncul di layar. Hal ini menunjukkan bahwa kucing tersebut tidak mengenali kucing yang lainnya, dan mencoba ingin bergulat dengan kucing yang tidak mereka kenali.
"Kami menunjukkan bahwa kucing mengharapkan wajah tertentu setelah mendengar nama spesifik dari temannya," tulis para peneliti dalam makalah mereka. "Studi ini memberikan bukti bahwa kucing menghubungkan nama pendamping dan wajah yang sesuai tanpa pelatihan eksplisit," tulisnya kembali.
Perbedaan Kucing Cafe dan Kucing Rumahan
Menariknya, tulis para peneliti, kucing kafe tidak terlalu memperhatikan monitor selama percobaan ini, dan kurang memperhatikan uji coba secara keseluruhan daripada kucing rumahan.
Hal ini menunjukkan bahwa kucing kafe cenderung kurang akrab dengan masing-masing teman kucing mereka, daripada kucing rumahan, kucing kafe mungkin lebih jarang mendengar nama masing-masing kucing yang dipanggil, tulis penulis.
Kucing rumahan, di sisi lain, lebih sering mendengar nama temannya dipanggil, terutama selama waktu makan, ketika pemanggilan nama kucing menentukan hewan mana yang mendapat makanan dan mana yang tidak, kata para peneliti.
Hal ini dapat memberi kucing rumahan lebih banyak peluang dan insentif yang lebih besar untuk menghubungkan nama kucing pendamping dengan wajahnya.
Advertisement
Studi Kucing Rumahan
Tentu saja, untuk studi apa pun tentang perilaku kucing rumahan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat tantangan untuk mempertahankan fokus kucing harus selalu diperhatikan.
Pada studi itu, kucing rumahan ternyata selalu fokus pada gambar yang tidak sesuai dengan waktu yang lebih lama.
Rata-rata kucing rumahan memandang kucing yang mereka kenal hanya sekitar satu atau dua detik saja, tetapi ketika kucing tersebut memandang kucing yang tidak mereka kenal, mereka bisa memandang kucing tersebut lebih dari 2 detik. Dan pada saat itulah kucing mulai bisa memutuskan untuk memperhatikan titik fokusnya.
Beberapa percobaan mereka harus dikeluarkan dari analisis tim, karena beberapa kucing tersebut sama sekali menolak untuk melihat ke monitor.
Kucing itu "hanya menyelesaikan percobaan pertama sebelum melarikan diri dari ruangan dan keluar dari jangkauan kita," tulis tim tersebut.
Kucing Sangat Pintar
Kucing juga dikatakan sebagai hewan pintar, pada tahun 2009, psikolog Christian Agrillo mengemukakan hasil penelitian yang menyatakan bila kucing mampu membedakan objek berdasarkan jumlah. Penelitian lain juga menyebutkan jika kucing dapat mengikuti perintah gerakan tubuh manusia layaknya anjing.
Lebih lanjut, yang membuat ilmuwan lebih yakin bila kucing sedikit lebih cerdas ketimbang anjing adalah kemampuan kucing menyelesaikan teka-teki. Lewat sebuah eksperimen, ilmuwan menghadapkan kucing dan anjing pada sebuah 'puzzle' untuk membuka kotak makanan.
Setelah beberapa kali mencoba, anjing gagal dan meminta bantuan manusia untuk menyelesaikan puzzle tadi. Sebaliknya, kucing masih terus berusaha tanpa minta bantuan.
Eksperimen ini memperlihatkan bila anjing terlihat lebih cerdas karena mampu melakukan interaksi aktif dengan manusia, berbeda dengan kucing yang masih 'mandiri'.
Hal ini cukup wajar, sebab anjing berhasil dijinakkan oleh manusia sekitar 20.000 tahun lebih lama dari kucing. Ini membuat mereka mempunyai kemampuan sosial lebih baik dari kucing.
Advertisement