3 Militan Palestina Tewas dalam Baku Tembak dengan Pasukan Israel di Tepi Barat

Tiga militan yang tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel disebut berafiliasi dengan kelompok militan Jihad Islam Palestina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Mar 2023, 06:15 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 06:10 WIB
Ilustrasi Konflik Israel dan Palestina (2)
Ilustrasi Konflik Israel dan Palestina

Liputan6.com, Tel Aviv - Tiga militan Palestina tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel pada Kamis (9/3/2023).

Pasukan keamanan Israel menjelaskan, mereka menggerebek Desa Jaba di Tepi Barat untuk menangkap tersangka yang dicari atas serangan terhadap tentara Israel di daerah tersebut. Para tersangka menembaki pasukan Israel, yang menembak balik dan menewaskan tiga orang.

Mereka yang tewas disebut berafiliasi dengan kelompok militan Jihad Islam Palestina (Palestinian Islamic Jihad).

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi orang-orang itu sebagai Sufyan Fakhoury (26), Nayef Malaisha (25), dan Ahmed Fashafsha (22). Seorang pria lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka tembak di kepala.

Dalam kunjungannya ke Israel, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan pada Kamis bahwa dia membahas kekhawatiran atas meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dengan rekannya dari Israel, Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

"AS mendesak semua orang untuk mengurangi ketegangan," kata Menhan Austin, terutama menjelang Ramadhan yang tahun ini bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi, seperti dilansir AP, Jumat (10/3/2023). "AS tetap dengan tegas menentang tindakan yang dapat memicu ketidakstabilan lebih lanjut, termasuk perluasan pemukiman dan retorika yang menghasut."

Menhan Austin menambahkan bahwa dia sangat terganggu oleh kekerasan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina.

"Kami akan terus menentang tindakan yang membuat solusi dua negara di luar jangkauan," imbuhnya.

Militer Israel Mengaku Bertanggung Jawab Atas Serangan di Desa Hawara

Suasana Pemakaman Dua Warga Israel yang Tewas Dibunuh Pria Palestina
Para pelayat bereaksi selama pemakaman Hillel Yaniv (21) dan Yagel Yaniv (19) di pemakaman nasional Israel di Yerusalem, Senin, 27 Februari 2023. Kedua bersaudara Israel itu dibunuh hari Minggu di kota Hawara, Tepi Barat, oleh seorang pria bersenjata Palestina. yang melarikan diri dari tempat kejadian. (AP/Ohad Zwigenberg)

Pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mulai menjabat akhir tahun lalu, telah menyetujui ribuan rumah pemukiman baru, melegalkan pos terdepan yang dibangun sebagian di tanah pribadi Palestina, dan berjanji untuk lebih memperkuat kekuasaan Israel atas wilayah pendudukan.

Bulan lalu, sebagai tanggapan atas serangan Palestina yang menewaskan dua orang Israel, segerombolan pemukim mengamuk di Desa Hawara, Palestina. Mereka membakar puluhan rumah dan bisnis, menyebabkan satu orang tewas.

Militer Israel pada Kamis mengeluarkan laporan tentang amukan pemukim Yahudi, mengidentifikasi serangkaian kegagalan, termasuk jumlah tentara yang tidak mencukupi di daerah tersebut dan kebutuhan untuk mengirim bala bantuan lebih cepat. Mereka mengaku telah mengambil pelajaran tentang koordinasi antara tentara, polisi dan agen keamanan internal.

"Ini adalah insiden parah yang terjadi di bawah tanggung jawab kami dan seharusnya tidak terjadi," kata kepala militer Israel Letnan Kolonel Herzi Halevi. "Kami akan menarik pelajaran yang diperlukan dan mempelajarinya untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan."

Awal pekan ini, setidaknya enam warga Palestina tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jenin. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa Walid Nasser yang berusia 14 tahun meninggal pada Kamis akibat luka yang diderita dalam serangan pada Selasa (7/3).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya