Istri Perwira Polisi Thailand Diduga Bunuh Orang Pakai Racun Sianida, Korban Tewas Naik jadi 13

Istri perwira polisi di Thailand diduga memakai racun sianida untuk membunuh sejumlah orang.

diperbarui 28 Apr 2023, 17:25 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 17:25 WIB
Pengantin Pria Mendadak Keracunan Makanan, Mempelai Wanita Gelar Resepsi Didampingi Manekin
Ilustrasi manekin. (dok. Ben Berwers/Unsplash)

, Bangkok - Seorang istri perwira polisi di Thailand menuai sorotan karena aksinya yang diduga meracuni sejumlah orang. Jumlah korban awalnya dilaporkan di bawah 10 orang, tetapi kini sudah mencapai belasan orang. 

Dilaporkan ABC Australia, Jumat (28/4/2023), polisi di Thailand memperluas penyelidikan terhadap seorang perempuan yang dituduh melakukan pembunuhan menggunakan sianida, dengan korban sejauh ini berjumlah sekurangnya 13 orang.

Sararat Rangsiwuthaporn yang adalah istri seorang perwira polisi senior ditangkap atas tuduhan sembilan kasus pembunuhan selama dua tahun terakhir.

Polisi memperkirakan motif pembunuhan adalah uang, dan Sararat — yang sekarang ini sedang mengandung empat bulan - juga mengalami masalah kejiwaan.

Polisi Thailand sekarang menyelidiki sedikitnya 13 kasus kematian mencurigakan yang terjadi dari tahun 2020, kata Wakil Kepala Kepolisian Thailand, Surachate Hakparn.

Menurut laporan The Bangkok Post, wanita itu memiliki sebotol sianida. Wanita bernama Sararat Rangsiwuthaporn (Aem) itu diduga mencampur sianida ke dalam makanan.  

Salah seorang anak dari korban Sararat menyebut ibunya meninggal setelah berpergian dengan wanita itu di Ratchaburi, kemudian barang-barangnya diambil. Polisi kemudian mendeteksi adanya kasus-kasus serupa di Ratchaburi, sehingga menghubungi keluarga para korban dan melakukan investigasi lebih lanjut.

Motif Finansial?

Ilustrasi racun.
Ilustrasi racun. (iStockphoto)

Sebelumnya dilaporkan, wanita berusia 30-an itu ditangkap di Bangkok pada Selasa 25 April.

"Penyelidik meyakini uang adalah motif pembunuhan itu," kata juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand Archayon Kraithong kepada AFP.

Surachate Hakparn, wakil kepala polisi nasional mengatakan kepada wartawan bahwa korban ke-10 selamat setelah muntah.

"Tersangka pergi makan malam dengan (seorang wanita), yang muntah tapi selamat. Dia juga istri seorang polisi," kata Surachate.

Polisi mengatakan wanita yang merupakan istri polisi telah menyangkal semua tuduhan terhadap dirinya.

"Otopsi menemukan bahwa ada racun sianida di dalam jasad," kata Surachate kepada wartawan.

"Jadi artinya para korban telah meminum racun melalui mulut."

Polisi awalnya mencurigai wanita itu membunuh temannya di Provinsi Ratchaburi, sebelah barat Bangkok, sekitar dua minggu lalu.

Media Thailand mengatakan, korban ambruk di tepi Sungai Mae Klong setelah melepaskan ikan sebagai bagian dari ritual Buddha.

Setelah menanyai tersangka, penyelidik mengaitkannya dengan kasus keracunan sianida lainnya di Provinsi Kanchanaburi dan Nakhon Pathom.

Infografis Keracunan Obat Biang Kerok Kasus Gagal Ginjal Akut Anak
Infografis Keracunan Obat Biang Kerok Kasus Gagal Ginjal Akut Anak (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya