Pemilu Turki 2023 Lanjut ke Putaran Kedua, Analis Prediksi Erdogan Juaranya

Erdogan dan Kilicdaroglu dipastikan akan kembali berhadapan dalam pemungutan suara putaran kedua yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Mei 2023.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Mei 2023, 20:57 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 20:57 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan penantang utamanya dalam Pemilu Turki 2023 Kemal Kilicdaroglu. (Dok. AP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan penantang utamanya dalam Pemilu Turki 2023 Kemal Kilicdaroglu. (Dok. AP)

Liputan6.com, Ankara - Pemilu Turki 2023 masih jauh dari selesai. Seluruh calon presiden yang berlaga di pemungutan suara pada Minggu (14/5/2023), gagal mendapatkan 50 persen suara yang diperlukan untuk mengamankan kemenangan.

Dengan demikian, otoritas pemilu mengonfirmasi bahwa dua calon presiden yang unggul harus kembali berhadapan di pemungutan suara putaran kedua yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Mei.

Menurut Kepala Dewan Tertinggi Pemilu Ahmet Yener yang dilansir AP, Senin (15/5), Recep Tayyip Erdogan unggul pada pemungutan suara putaran pertama dengan perolehan 49,51 persen suara. Sementara itu, penantang terkuatnya, Kemal Kilicdaroglu, berada di urutan berikutnya dengan capaian 44,88 persen suara. Adapun calon presiden lainnya Sinan Ogan meraup 5,17 persen suara.

Sejauh ini, baik Erdogan maupun Kilicdaroglu telah menyatakan akan menghormati hasil penghitungan suara, sekalipun pemungutan suara putaran kedua harus bergulir.

Meski demikian, Erdogan yang memerintah Turki selama 20 tahun, telah melukiskan kemenangannya.

Dalam pidatonya pada Senin di balkon markas besar Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara, Erdogan mengatakan, "Hasil pemilu yang belum final tidak mengubah fakta bahwa bangsa telah memilih kami."

Di tempat berbeda, Kilicdaroglu sendiri optimistis meraih kemenangan pada pemungutan suara putaran kedua.

"Kita akan memenangkan putaran kedua … dan membawa demokrasi," kata Kilicdaroglu seraya menambahkan bahwa Erdogan telah kehilangan kepercayaan dari negara yang sekarang menuntut perubahan.

Ogan, seorang kandidat berhaluan kanan, belum mengatakan siapa yang akan dia dukung jika pemilu berlanjut ke putaran kedua. Dia diyakini telah menerima dukungan dari pemilih nasionalis yang menginginkan perubahan setelah dua dekade di bawah Erdogan, namun tidak yakin dengan kemampuan aliansi enam partai yang mengusung Kilicdaroglu untuk memerintah.

Analis menjuluki Ogan sebagai "kingmaker" karena dia diyakini dapat memainkan peran penting dalam hasil pemungutan suara putaran dua jika dia mendukung salah satu calon presiden.

Analis di Dragoman Strategies Onur Erim menilai bahwa Ogan tidak akan memberikan dukungan tanpa mendapat imbalan.

"Bisa jadi menteri atau wakil presiden," kata Erim kepada Al Jazeera.

Analis politik Ali Carkoglu memprediksi Erdogan lebih mungkin menang di putaran kedua mengingat dia memiliki momentum pasca pemungutan suara putaran pertama.

"Erdogan mempertahankan basis dukungannya di jantung Anatolia, meskipun dia kehilangan beberapa dukungan di tenggara… Dia juga mempertahankan beberapa tingkat dukungan yang kredibel di sejumlah kota besar," tutur Carkoglu kepada Al Jazeera.

"Dia juga sangat sukses di daerah yang dilanda gempa. Beberapa orang menganggapnya mengejutkan, tetapi dia tampaknya menyampaikan apa yang mereka harapkan darinya dan berjanji bahwa dia akan memberikan yang lebih baik setelah pemilu."

Hasil Pemilu Parlemen

Ilustrasi bendera Turki. (Unsplash)
Ilustrasi bendera Turki. (Unsplash)

Turki tidak hanya menggelar pemilu presiden, namun juga pemilu untuk memilih 600 anggota parlemen. Dilansir Al Jazeera, AKP masih berhasil mengamankan mayoritas parlemen, meski terdapat penurunan.

Jumlah kursi AKP, menurut laporan Al Jazeera, berkurang dari 296 menjadi 266. Sementara Partai Rakyat Republik (CHP) pimpinan Kilicdaroglu dan aliansinya, memenangkan 166 kursi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya