Akhir Tragis Kasus Polisi Setrum Lansia Demensia di Australia, Korban Meninggal dan Petugas Hanya Didakwa Pasal Berlapis

Kasus penyetruman lansia di panti jompo Australia yang membawa pisau steak berakhir tragis. Sang nenek akhirnya meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 26 Mei 2023, 10:40 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 16:04 WIB
Ilustrasi meninggal dunia, makam, kuburan, berziarah
Ilustrasi meninggal dunia, makam, kuburan, berziarah. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Cooma - Kasus penyetruman lansia di panti jompo Australia berakhir tragis. Sang nenek akhirnya meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

"Seorang wanita berusia 95 tahun yang disetrum oleh polisi di panti jompo Australia minggu lalu telah meninggal," kata polisi di New South Wales, Rabu 24 Mei 2023 waktu setempat.

Clare Nowland, seorang nenek buyut, berada dalam kondisi kritis di rumah sakit dengan cedera kepala serius yang dideritanya saat dia jatuh ke lantai setelah disetrum.

"Nyonya Nowland meninggal dengan damai di rumah sakit tepat setelah jam 7 malam (Rabu) ini, dikelilingi oleh keluarga dan orang-orang terkasih yang meminta privasi selama masa sedih dan sulit ini," kata polisi setempat di Facebook, seperti dikutip dari CNN, Kamis (25/5/2023).

Seorang polisi yang diduga menyetrum Nowland telah didakwa dengan berbagai pelanggaran termasuk secara sembrono menyebabkan cedera tubuh dan penyerangan yang parah.

Komisaris Polisi New South Wales (NSW) di Australia, Karen Webb mengumumkan dakwaan terhadap polisi senior berusia 33 tahun yang tidak disebutkan namanya itu pada hari Rabu.

Pekan lalu, Asisten Komisaris Polisi NSW Peter Cotter mengatakan kepada wartawan bahwa polisi dipanggil ke panti jompo Nowland di Kota Cooma, New South Wales, sekitar pukul 04:15 atas laporan seorang warga dengan pisau.

“Pada saat dia disetrum, dia mendekati polisi. Wajar untuk mengatakannya dengan lambat. Dia memiliki alat bantu berjalan. Tapi dia punya pisau," kata Cotter kepada wartawan.

Video insiden itu direkam oleh dua kamera tubuh polisi tetapi rekamannya belum dirilis ke publik.

Pedoman polisi NSW mengatakan bahwa taser hanya boleh digunakan pada orang lanjut usia atau orang cacat dalam "keadaan luar biasa".

Teman keluarga Nowland, Andrew Thaler mengatakan sebelum kejadian penyetruman itu, kondisinya lemah dan tidak dapat berdiri tanpa bantuan. Beratnya hanya 43 kilogram (95 pon) dan tingginya 5 kaki 2 (1,58 meter) serta menderita demensia.

 

Mengapa Penuntutan Pelaku Lama?

Palu hakim
Ilustrasi pengadilan. (Sumber Pixabay)

Setelah dakwaan diajukan, teman keluarga Nowland, Andrew Thaler mempertanyakan mengapa polisi butuh waktu lama untuk bertindak.

"Kenapa lama sekali? Orang lain akan langsung dituntut," kata Thaler.

Awal pekan ini, keluarga Nowland mengeluarkan pernyataan yang meminta privasi, dan berterima kasih kepada orang-orang atas dukungan mereka.

"Clare Nowland adalah ibu pemimpin keluarga Nowland yang penyayang dan lembut," kata pernyataan itu menurut afiliasi CNN, 9 News.

“Ini adalah saat yang paling mengkhawatirkan dan menyusahkan bagi keluarga kami dan kami bersatu dalam mendukung Clare satu sama lain," ungkap Thaler.

"Kita berdiri bersama. Kami berterima kasih kepada semua orang di sini, di Cooma, dan faktanya wilayah yang lebih luas seluruh negeri dan di seluruh dunia atas curahan dukungan untuknya dan perjuangannya melawan demensia – yang menyentuh begitu banyak orang," imbuh Thaler.

Aksi Polisi Picu Protes

Ilustrasi Protes (Arfandi/Liputan6.com)
Ilustrasi Protes (Arfandi/Liputan6.com)

Respons polisi telah memicu protes atas apa yang dinilai para advokat sebagai tanggapan yang tidak proporsional.

Kepala polisi NSW menuturkan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut sedang dilakukan.

"Nyonya Nowland ditemukan bersenjata pisau steak di panti jompo... pada Rabu dini hari," ungkap Asisten Komisaris Polisi Peter Cotter seperti dilansir BBC, Jumat (19/5/2023).

Dua petugas polisi dan staf panti jompo disebut mencoba meredakan situasi sebelum Nowland mendekati polisi -dalam langkah yang lambat- dengan menyetrumnya.

"Dia menggunakan alat bantu jalan. Tapi dia punya pisau," ungkap Cotter.

Teman keluarga Nowland, Andrew Thaler, mengatakan bahwa Nowland disetrum dua kali, yaitu di dada dan punggung, sebelum akhirnya jatuh serta menderita patah tulang tengkorak dan pendarahan otak yang serius.

Panti Jompo Bela Diri, Polisi Pastikan Tidak Ada Kebal Hukum

Ilustrasi lansia dan panti jompo
Ilustrasi lansia dan panti jompo (Tri Yasni/Liputan6.com)

Kelompok masyarakat, termasuk NSW Council for Civil Liberties and People with Disability Australia (PwD), mengkritik respons polisi.

"Apakah dia memang salah satu wanita usia 95 tahun yang gesit, bugar, cepat, dan intimidatif atau kurangnya penilaian (dari) petugas polisi soal itu itu," kata Presiden PwD Nicole Lee kepada ABC.

"Dia membutuhkan seseorang untuk ... menanganinya dengan kasih sayang dan waktu, bukan senjata kejut listrik."

Petugas yang terlibat, yang dilaporkan memiliki pengalaman 12 tahun, belum diskors tetapi telah diberhentikan dari tugas aktif. Dia akan diintrogasi sebagai bagian dari penyelidikan.

"Tidak ada petugas atau satu pun dari kita yang kebal hukum," tegas Cotter. "Semua tindakan kami akan diteliti secara ketat dari sudut pandang kriminal juga."

Panti jompo, yang dijalankan oleh Dewan Regional Snowy Monaro, membela diri dengan mengatakan bahwa staf mereka mengikuti prosedur dan melakukan apa yang diperlukan dalam situasi tersebut.

Menurut situs web-nya, Yallambee Lodge dibuka pada tahun 1995 dan merawat penduduk dengan "kebutuhan yang lebih tinggi".

ABC melaporkan bahwa Nowland telah tinggal di panti jompo itu selama lebih dari lima tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya