Liputan6.com, Jakarta - Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel J. Kritenbrink menekankan bahwa kunjungan Menlu Blinken ke China dalam upaya untuk mengurangi salah persepsi hingga memperkecil konflik kedua negara.
"Tujuan utama kunjungan Menlu Antony Blinken adalah untuk memastikan bahwa kami membangun kembali saluran komunikasi tingkat atas, sehingga yang paling mendasar, kami dapat mencoba mengurangi risiko salah persepsi yang dapat menyebabkan salah perhitungan serta konflik," kata Kritenbrink dalam press briefing bersama awak media secara virtual, Selasa (20/6/2023).
Baca Juga
"Topik yang terkait dengan tujuan itulah yang mendominasi sebagian besar percakapan, kedua belah pihak membahas pandangan mereka satu sama lain, niat mereka dan interpretasi mereka tentang niat masing-masing."
Advertisement
Kritenbrink menekankan bahwa dalam pertemuan Blinken dan Presiden Xi Jinping punya kepentingan yang sama, yaitu menstabilkan hubungan bilateral.
"Sekali lagi, mengurangi risiko dan salah perhitungan. Saya pikir kalimat yang tepat untuk menggambarkan diskusi tersebut yaitu konstruktif, to the point dan jujur."
"Kami memang melewati berbagai hal, mulai dari ketidaksepakatan yang mendasar. Saya pikir kami telah meninjau beberapa di antaranya. Kami berbicara tentang beberapa masalah internasional yang terjadi saat ini, termasuk perang Rusia yang tidak beralasan melawan Ukraina. Kami berbicara tentang isu-isu yang terkait dengan Semenanjung Korea dan kekhawatiran atas program nuklir dan misil Korea Utara."
3 Permintaan Joe Biden ke Blinken Sebelum ke Beijing
Kritenbrink juga menyebut bahwa Presiden Biden telah meminta Menlu Blinken untuk melakukan perjalanan ke Beijing dengan tiga tujuan:
- Memperkuat saluran komunikasi tingkat tinggi.
- Memperjelas posisi dan niat AS di berbagai bidang.
- Mengeksplorasi area di mana kita dapat bekerja sama, di mana kepentingan kedua negara bisa sejalan seiring dengan adanya tantangan transnasional.
Advertisement