Liputan6.com, Canberra - Masyarakat Australia diminta untuk bersiap menghadapi musim kebakaran hutan paling signifikan sejak kebakaran Musim Panas tahun 2019-2020.
Dewan Otoritas Kebakaran Australasia (Afac) mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah Australia kemungkinan akan mengalami peningkatan risiko kebakaran hutan karena perkiraan suhu di atas rata-rata, penurunan curah hujan, tingginya bahan bakar, dan perubahan pola cuaca.
Baca Juga
Peningkatan risiko kebakaran hutan adalah kemungkinan terjadinya lebih banyak kebakaran hutan yang memerlukan penanganan pencegahan dan pemadaman kebakaran dibandingkan dengan rata-rata. Daerah yang berisiko lebih tinggi mencakup wilayah Queensland, New South Wales, Victoria, Australia Selatan, dan Northern Territory.
Advertisement
Kepala eksekutif Afac Rob Webb menuturkan bahwa kebakaran hutan merupakan hal yang biasa terjadi di Australia pada Musim Semi, namun pengaruh iklim mendorong peningkatan risiko kebakaran hutan pada musim ini tersebar luas.
"Hampir seluruh negara dapat mengalami kondisi yang lebih kering dan lebih panas dari biasanya pada Musim Semi ini, jadi penting bagi warga Australia untuk waspada terhadap risiko lokal kebakaran hutan selama beberapa bulan mendatang, terlepas dari lokasinya," ungkap Webb seperti dilansir The Guardian, Rabu (23/8/2023).
Tiga kali La Nina, fenomena alam yang membawa curah hujan di atas rata-rata dan banjir selama tiga tahun terakhir, telah memicu semak hutan tumbuh lebat dan rumput meninggi di sebagian besar Australia. Area yang sebagian besar tidak tersentuh oleh kebakaran 2019-2020, termasuk cekungan Sydney, wilayah pesisir, dan Hunter, kini memiliki beban bahan bakar yang lebih tinggi yang diperkirakan akan mengering dalam beberapa bulan mendatang.
Beban bahan bakar dan rumput yang tinggi yang cukup kering dapat mendukung kebakaran hebat yang menyebar dengan cepat.
Curah Hujan di Bawah Rata-rata
Kira-kira sepertiga dari NSW diperkirakan akan menghadapi risiko kebakaran yang lebih tinggi pada Musim Semi ini, termasuk wilayah tengah dan utara yang luas, dan kantong-kantong semak belukar di sepanjang pantai.
Di Queensland, lebih dari dua per tiga negara bagian kemungkinan akan mengalami peningkatan risiko kebakaran "intens" dan "destruktif" setelah curah hujan tercatat di bawah rata-rata selama dua tahun terakhir.
Komisaris layanan darurat dan kebakaran Queensland Greg Leach mengatakan bahwa negara bagian itu memiliki curah hujan jauh di bawah rata-rata dalam enam bulan terakhir dan aktivitas kebakaran hutan dan rumput yang signifikan dalam tiga minggu terakhir.
Advertisement