Kebakaran Hutan Yunani Tercatat Terbesar dalam Sejarah Uni Eropa, 20 Orang Tewas

Layanan perlindungan sipil Uni Eropa menuturkan bahwa kebakaran hutan Yunani telah menghanguskan lebih dari 810 km persegi area, lebih luas dari Kota New York.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Agu 2023, 12:10 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 12:10 WIB
Kebakaran Hutan di Yunani
Ratusan petugas pemadam kebakaran bertempur melawan puluhan kebakaran hutan di seluruh negeri, yang menyebar oleh angin kencang. (AP Photo/Achilleas Chiras)

Liputan6.com, Athena - Kebakaran hutan terbaru di Yunani tercatat sebagai yang terbesar di Uni Eropa. Juru bicara Komisi Eropa Balazs Ujvari pada Selasa (29/8/2023) menyebutkan bahwa blok tersebut mengerahkan hampir separuh pemadam kebakaran sayap udaranya untuk menangani kebakaran hutan Yunani.

Sebelas pesawat dan satu helikopter dari armada Uni Eropa telah dikirim untuk membantu memadamkan api di utara Kota Alexandroupoli bersama dengan 407 petugas pemadam kebakaran.

Layanan perlindungan sipil Uni Eropa menuturkan bahwa api telah menghanguskan lebih dari 810 km persegi area, lebih luas dari Kota New York.

"Kebakaran hutan ini adalah yang terbesar di Uni Eropa sejak tahun 2000, ketika Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS) mulai melakukan pencatatan," ungkap badan tersebut seperti dilansir The Guardian, Rabu (30/8).

Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Yunani mengungkapkan bahwa kobaran api di Taman Nasional Dadia masih di luar kendali. Kawasan itu merupakan tempat perlindungan penting bagi burung pemangsa.

Sejak terjadi pada 19 Agustus, kebakaran hutan telah menewaskan 20 orang, dengan 18 di antaranya adalah migran. Jasad mereka ditemukan di wilayah yang sering dijadikan pintu masuk dari Turki.

Tindakan Kolektif Cepat dan Efektif

Api Kebakaran Hutan di Yunani
Kebakaran hutan membakar sebuah rumah di desa Avantas, dekat kota Alexandroupolis, di timur laut wilayah Evros, Yunani, Senin, 21 Agustus 2023. (AP Photo/Achilleas Chiras)

Yunani dilanda banyak kebakaran pada Musim Panas ini. Meskipun kebakaran hutan sering kali dipicu oleh sambaran petir atau aktivitas manusia, namun para ahli meyakini bahwa fenomena itu menjadi lebih sering terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Misalnya, para ilmuwan mendapati bahwa perubahan iklim membuat kondisi cuaca ekstrem yang memicu musim kebakaran dahsyat pada tahun 2019-2020 di Australia, 30 persen lebih mungkin terjadi.

"Kami tahu bahwa kebakaran semakin parah," kata Ujvari. "Jika melihat angka-angka setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat tren yang belum menguntungkan dan tentu saja hal ini memerlukan peningkatan kapasitas di tingkat negara-negara anggota."

Komisaris Manajemen Krisis Uni Eropa Janez Lenarcic mengatakan bahwa pengerahan pasukan melalui udara menggarisbawahi komitmen blok tersebut terhadap tindakan kolektif yang cepat dan efektif pada saat krisis.

"Kita harus terus memperkuat upaya pencegahan dan kesiapsiagaan nasional dan kolektif dalam menghadapi musim kebakaran yang lebih brutal," kata Lenarcic.

Dikutip dari CNN, juru bicara pemerintah Yunani Pavlos Marinakis pada Jumat (25/8) mengatakan bahwa polisi Yunani telah melakukan 79 penangkapan terkait pembakaran hutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya