Liputan6.com, Pyongyang - Delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu Guozhong akan mengunjungi Korea Utara untuk berpartisipasi dalam perayaan hari ulang tahun ke-75 negara itu yang jatuh pada Sabtu, 9 September. Demikian dilaporkan oleh kantor berita Korea Utara (KCNA).
Laporan tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kemungkinan akan melawat ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, dengan fokus pembicaraan adalah negosiasi jual beli senjata.
Baca Juga
KCNA seperti dilansir AP, Jumat (8/9/2023), mengabarkan bahwa kunjungan delegasi yang dipimpin Liu Guozhong dilakukan atas undangan dari Partai Buruh Korea Utara. Pernyataan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik acara apa yang akan diikuti oleh para pejabat China atau apakah mereka akan bertatap muka dengan Kim Jong Un.
Advertisement
Korea Utara juga tidak mengungkapkan apakah pihaknya juga mengundang Rusia pada perayaan hari kemerdekaannya.
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/9) mengatakan bahwa Kim Jong Un diprediksi akan melakukan perjalanan ke Rusia dalam bulan ini di tengah upaya Putin membeli peralatan militer.
Menurut beberapa laporan AS, pertemuan itu bisa terjadi pada awal minggu depan di Kota Vladivostok, Rusia timur, di mana Putin diperkirakan akan menghadiri forum ekonomi tahunan.
Anggota parlemen Korea Selatan Yoo Sang-bum, yang menghadiri pengarahan tertutup menyebutkan, para pejabat intelijen Korea Selatan percaya bahwa Rusia dan Korea Utara mungkin akan mengatur rute kejutan bagi kunjungan Kim Jong Un.
Sementara itu, para analis menilai bahwa sebagai imbalan atas penyediaan peluru artileri dan amunisi lainnya kepada Rusia, Korea Utara dapat menikmati bantuan energi dan pangan yang sangat dibutuhkan, serta teknologi senjata canggih.
Di tengah meningkatnya ketegangan nuklir dengan AS, Korea Selatan, dan Jepang, Kim Jong Un telah berusaha untuk meningkatkan visibilitas kemitraannya dengan Rusia dan China.
Korea Utara Diyakini Bersedia Pasok Senjata ke Rusia
Kim Jong Un pada Juli 2023 mengundang delegasi yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan anggota Politbiro Partai Komunis China Li Hongzhong ke parade militer besar-besaran di Pyongyang, di mana dia memamerkan senjata paling kuatnya, termasuk rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk menargetkan AS.
Sehari sebelum parade, Kim Jong Un mengajak Shoigu berkeliling ke pameran senjata dalam negeri. Peristiwa itu disebut menunjukkan dukungan Korea Utara terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan menambah kecurigaan bahwa Korea Utara bersedia memasok senjata ke Rusia.
Berbicara pada KTT ASEAN 2023 pada Rabu (6/9), Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mendesak semua negara anggota PBB untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan resolusi Dewan Keamanan yang ada untuk mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara yang dirancang untuk membatasi kemampuan nuklirnya, termasuk larangan tentang perdagangan senjata dengan negara tersebut. Tidak disebutkan apakah Yoon secara khusus menyebut Rusia.
Advertisement