Liputan6.com, Yerusalem - Serangan kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel pada Sabtu 7Â Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Israel dan lebih dari 900 orang di Jalur Gaza.
Pasca serangan, Israel telah melakukan pengepungan total di Jalur Gaza, yang kemudian disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa blokade tersebut dilarang berdasarkan hukum internasional.
Baca Juga
Berbicara soal hal tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono berbicara dalam program Liputan6 Update edisi Rabu (11/10/2023), tentang perkembangan kondisi terbaru di Palestina hingga kondisi para Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik.
Advertisement
"Pada intinya, situasinya masih sama walaupun intensitasnya tidak seperti hari Minggu atau hari Senin. Namun, saling serang masih terus terjadi antara kedua pihak," ujar Dubes Ade.Â
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa proses evakuasi terhadap 143 WNI yang ada di wilayah konflik perang Hamas dengan Israel, masih dalam proses perencanaan. Ini lantaran Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi harus bekerja sama dengan negara sahabat, dalam hal ini Filipina, yang memiliki perwakilan di Tel Aviv.
"Kita masih mengidentifikasi siapa yang ingin melakukan atau bersedia dievakuasi. Kalau ada rencananya ada beberapa opsi, apakah melalui jalur darat dikumpulkan ke Yerusalem dan kemudian bergeser untuk menyeberang menuju Yordania," sambungnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan upaya Yordania, yang berbatasan langsung dengan Palestina dan Israel, dalam melakukan upaya diplomasi dengan kedua negara tersebut.Â
Saksikan bincang-bincang Liputan6.com selengkapnya dengan Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Ade Padmo Sarwono soal kondisi terkini di Palestina dalam video berikut:
Ungkap Situasi Terkini
Liputan6.com
Bapak, bisa diceritakan update situasi Palestina Israel pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Apakah saat ini eskalasi serangan sudah menurun atau malah sebaliknya?
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Eskalasi masih sama, saling menyerang tentara Israel merebut kembali beberapa kota atau pos-pos perbatasan yang kemarin dimasuki oleh Hamas. Sementara Hamas terus melancarkan roket-roketnya ke beberapa kota di perbatasan Gaza dan juga bahkan diberitakan sudah sampai ke Tel Aviv mendekati Bandar Udara Ben Gurion. Jadi, pada intinya situasinya masih sama walaupun intensitasnya tidak seperti hari Minggu atau Senin. Namun, saling serang masih terus terjadi antara kedua pihak.
Liputan6.com
Apakah jumlah WNI yang berada di Palestina dan Israel masih sama menurut data Kemenlu RI yang dirilis pada 9 Oktober 2023? Saya rinci sedikit, 45 orang di Palestina dan 230 orang di Israel. Bagaimana kabar mereka saat ini?
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Saya bisa update mengenai jumlah WNI, pertama yang di Jalur Gaza ada 10 orang yaitu 5 orang dewasa dan 5 orang anak-anak. Sementara yang di Israel yang semula data 35 naik ke 38 sekarang 39, plus ada 94 pelajar yang sedang melakukan studi banding di Israel. Jadi total yang di Israel ada 133, jadi semuanya total yang ada di wilayah konflik yaitu 143. Benar, beberapa waktu lalu disampaikan ada 231, itu adalah yang sedang melakukan kunjungan wisata religi, kemarin siang mereka, 231 WNI yang melakukan wisata religi sudah keluar dari Israel atau Tepi Barat dan sebagian ada di Yordania. Namun, kami berusaha mendeteksi lagi apakah kira-kira ada yang mengikuti wisata religi karena kami juga mendapat informasi ada 1 rombongan lagi tetapi kami belum bisa mendeteksi dimana dan jumlah tempatnya berapa, itu yang masih kita terus monitor. Tetapi total WNI yang di area konflik itu 143, dimana 10 berada di Jalur Gaza dan 133 berada di Israel.
Advertisement
Rencana Proses Evakuasi untuk WNI
Liputan6.com
Bapak, sejauh ini proses evakuasi sudah seperti apa?
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Â
Kita sudah merancang bersama dari Jakarta dan beberapa perwakilan di Timur Tengah, khususnya di Mesir KBRI Kairo karena untuk evakuasi dari jalur Gaza, satu-satunya akses melalui Mesir, melalui perbatasan Rafah. Namun dari dua hari terakhir perbatasannya ditutup karena terkena dampak dari serangan udara Israel. Jadi, kalau memang melakukan evakuasi dari Jalur Gaza akan melalui perbatasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir.
Sementara yang dari Israel, kita masih mengidentifikasi siapa yang ingin melakukan/bersedia di evakuasi. Kalau ada rencananya ada beberapa opsi, apakah melalui jalur darat dikumpulkan ke Yerusalem dan kemudian bergeser untuk menyebrang menuju Yordania, namun juga ada opsi-opsi lain yaitu bekerja sama dengan negara-negara sahabat, mengingat Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Ibu Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga sudah mengontak Menlu Filipina karena Filipina punya perwakilan di Tel Aviv. Bu Menlu juga sudah mengontak mengontak ICRC (International Committee of the Red Cross) juga untuk meminta setidaknya fasilitasi bantuan ICRC untuk mengevakuasi baik yang ada di Gaza maupun yang ada di Israel.Â
Â
Gaza Diblokade Total
Liputan6.com
Redaksi Liputan6.com menerima kabar bahwa Gaza diblokade total, pasokan listrik, makanan, hingga bahan bakar distop. Sejauh ini apa upaya konkret pemerintah Indonesia untuk mendorong terbukanya akses bantuan kemanusiaan dan apa saja bantuan yang saat ini dibutuhkan oleh warga setempat?
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Â
Ya benar, bahwa pemerintah Israel melakukan blokade di jalur gaza sehingga menyulitkan supply makanan dan bahan bakar, serta juga mematikan listrik, air yang menuju Jalur Gaza. Bapak Presiden juga tegaskan dan menggarisbawahi untuk konflik ini segera reda, dan Menlu juga menghimbau kiranya diberikan akses kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang ada di jalur gaza, karena dengan adanya serangan udara dari Israel, mengakibatkan supply obat-obatan semakin menipis.
Namun, tadi pagi saya baca ada permintaan Palestina untuk adanya akses kemanusiaan itu ditolak oleh Israel dan sementara apa yang bisa kita lakukan memang, satu-satunya jalur untuk bisa mensupply itu melalui Mesir, tetapi kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan. Jadi belum ada baik dari masyarakat Internasional atau yang bisa mensuplai bantuan karena tidak adanya akses dari Mesir ke Jalur Gaza.
Â
Liputan6.com
Â
Sejauh ini seperti apa sikap KBRI sebagai perwakilan RI yang merespons konflik ini dan adakah upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan?
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Â
Kami di KBRI, kita lebih fokus terkait bagaimana memberikan pelindungan dan pelayanan bagi WNI.
Dalam kaitan ini kita sudah menyiapkan baik bersama yang di Jakarta, KBRI Kairo, KBRI Lebanon, KBRI Damaskus untuk memonitor dan membantu WNI yang ingin keluar dari wilayah konflik, baik itu di Gaza maupun Israel.
Sementara kalau diplomasi mungkin kemarin Bapak Presiden sudah menyampaikan pernyataan, Ibu Menlu juga sudah menyampaikan berbagai pernyataan yang kita harapkan konflik ini bisa segera mereda karena akan menambah korban jiwa bila konflik ini tidak berhenti. Saya pikir langkah dari masyarakat internasional dari beberapa negara sudah dilakukan juga.
Â
Â
Advertisement
Yordania Lakukan Upaya Diplomasi
Liputan6.com
Yordania sebagai salah satu negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, menurut pantauan Bapak atau berdasarkan informasi yang ada di media lokal apakah Yordania sejauh ini sudah melakukan upaya untuk mendinginkan suhu perang di sana?
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Â
Memang benar sekali, Yordania sebagai negara yang terdepan, berbatasan langsung dengan Palestina dan Israel telah melakukan upaya-upaya diplomasi. Yang saya dapat informasi, Raja Abdullah maupun Menlunya sudah mengontak beberapa pimpinan negara untuk bisa mengimbau bersama-sama mencari solusi politik atau diplomasi agar konflik ini mereda dan eskalasinya tidak meluas yang akan berdampak pada stabilitas dan keamanan di Timur Tengah.
Itu yang saya monitor sejauh ini, Raja Abdullah ke2 maupun Menlu sudah berbicara, baik dengan Presiden Palestina, baik dengan pimpinan beberapa negara Eropa dan Amerika juga tentunya negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Qatar, UEA, dan Mesir ini mereka sudah berkomunikasi tetapi apakah ada solusi diplomasi atau politik sampai saat ini kami belum melihat, walaupun komunikasi terus dilakukan oleh Yordania.
Â
Liputan6.com
Pertanyaan terakhir Pak Ade, apakah ada imbauan khusus bagi WNI yang berada di Yordania ataupun yang berada di Timur Tengah? Merespons konflik Israel-Palestina yang beberapa hari ini terus memanas
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Â
Bagi WNI yg ada di Yordania, yang saat ini berjumlah 1500 dan kebanyakan itu mahasiswa, kebetulan sekarang awal tahun pengajaran, jadi mereka semua berkonsentrasi pada pendidikan tapi pada intinya kami menghimbau untuk berhati-hati karena kami tidak tahu situasinya apakah kemudian akan berdampak ke Yordania. Dan menjauh dari kerumunan, keramaian, karena di Yordania di Amman tentunya ada beberapa ada demo-demo yang mendukung perjuangan Palestina dan kami juga berkoordinasi dengan perwakilan lain di Kairo, Beirut, maupun Damaskus.
Sepanjang ini kami hanya memberikan informasi apa yang terjadi di Yordania dan di Amman. Dan kemudian langkah-langkah selanjutnya apa yang akan diambil di sana kita serahkan atau koordinasikan dengan Jakarta juga.
Â
Liputan6.com
Baik terima kasih Pak Ade sudah bergabung dengan Liputan6 Update. Tetap sehat di sana dan kita doakan semoag konflik ini segera berakhir dan jumlah korban tidak bertambah, ya.
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono
Ya, terima kasih.