Liputan6.com, Dublin - Seorang ayah di Dublin, Irlandia, didakwa setelah diduga meninggalkan bayinya sendirian di dalam mobil selama 10 jam karena lupa di mana kendaraannya berada.Â
Putrinya yang masih berusia 10 bulan itu ditinggalkan di dalam mobil, di tengah suhu beku yang melanda Dublin Utara.
Baca Juga
Dilansir The Mirror, Rabu (25/10/2023), operasi pencarian besar-besaran diluncurkan setelah pria tersebut meminta bantuan menemukan putrinya kepada petugas di Stasiun Clondalkin Garda sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Ia mengaku kepada petugas bahwa ia tidak tahu di mana putrinya berada.Â
Advertisement
Laporan itu terjadi delapan jam setelah ia meninggalkan rumah bersama bayinya.
Usai menerima laporan, kelompok petugas kemudian segera mengerahkan mobil dari seluruh kota hingga memerintahkan helikopter untuk terlibat dalam upaya pencarian.
"Dia membawanya ke Coolock, katanya sekitar jam 18.00. Kemudian dia pergi ke Clondalkin pada pukul 02.00 dan mengatakan dia tidak tahu di mana mobil dan putrinya," ujar salah satu sumber.
Upaya pencarian pun dilakukan, hingga kemudian salah satu sumber mengatakan bahwa petugas berhasil mendeteksi ponsel pria tersebut ke kawasan industri dekat Mulhuddart, Dublin Barat.
Namun, lokasi persisnya tidak tepat sehingga para petugas masih harus mengerahkan upaya besar-besaran untuk mencari mobil pria tersebut.
"Operasi untuk menemukan bayi itu sangat besar, ada mobil dari berbagai tempat mencarinya di tengah malam," menurut seorang sumber.
Petugas masih harus menyisir area tersebut hingga akhirnya berhasil menemukan mobil milik pria itu pada pukul 04.00, sekitar 2 km dari lokasi awal mereka.
Bayi tersebut ditemukan dalam keadaan selamat, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Anak Temple Street dan dinyatakan sehat.
Sang Ayah Didakwa
Atas insiden tersebut, sang ayah didakwa dan menghadiri sidang di Pengadilan Distrik Dublin pada Senin (23/10).
"Petugas di Clondalkin yang menyelidiki dugaan pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Anak tahun 2001 telah menuntut seorang laki-laki untuk hadir di hadapan Pengadilan Kriminal pada hari Senin 23 Oktober 2023," ujar juru bicara Garda, sebutan untuk polisi di Irlandia.
Advertisement
Kejadian Serupa
Insiden serupa juga pernah terjadi di Spanyol sekitar lima tahun lalu.Â
Seorang bayi perempuan berumur 10 bulan dilaporkan meninggal di Majorca, Spanyol, setelah kakeknya meninggalkannya di kursi belakang mobil selama delapan jam, dalam suhu kabin hingga 30 derajat Celsius.
Polisi menanyai pria 56 tahun itu karena dicurigai melakukan pembunuhan, tetapi kemudian membebaskannya tanpa dakwaan, seraya menunggu pemeriksaan pengadilan yang sedang berlangsung.
Sang kakek mengatakan kepada petugas bahwa dia lupa tengah bersama cucunya ketika memarkirkan mobil pada Jumat 10 Agustus, sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Kepada polisi, ia mengaku memarkir mobilnya untuk membeli kopi, namun kemudian berpikir untuk menghabiskan beberapa waktu di sana.
Sang kakek mengaku kembali ke mobilnya sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Â
Seorang dokter yang kebetulan lewat dan paramedis yang dipanggil ke tempat kejadian mencoba untuk menghidupkan kembali bayi, namun nahas, itu tidak dapat menyelamatkan nyawanya.
Menurut saksi mata, sang kakek terlihat sangat menyesal dan tidak berhenti menangis melihat cucunya meninggal.
Polisi mengonfirmasi pada Sabtu 11 Agustus, bahwa penyelidikan terhadap kematian bayi malang itu maish berlangsung, dan hakim lokal dikabarkan akan segera memutuskan apakah kasus tersebut akan berbuntut tuntutan hukum atau tidak.
Penyesalan Sang Kakek
Bayi nahas itu disebut tertidur ketika sang kakek meninggalkannya di kursi belakang mobil di tepian jalan terbesar kedua di Majorca, Manacor.
Sang kakek sempat dilanda serangan kecemasan akut ketika tahu cucunya meninggal, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, sebelum ditanyai oleh polisi.
Belum diketahui ke mana sang kakek pergi setelah membeli kopi, dan karenanya penyidikan akan terus berjalan.
Laporan setempat mengatakan keluarga bayi malang tersebut berasal dari Son Macia, sebuah desa kecil dekat Manacor, yang memutuskan untuk menunda festival tahunan lokalnya setelah mengetahui tragedi itu.
Seorang kenalan dari kakek gadis itu mengatakan kepada sebuah surat kabar setempat: "Dia (terduga) orang yang sangat baik. Ini adalah tragedi yang mengerikan. Dia hancur. Dia sangat mencintai cucunya."
Advertisement