Ukraina Perdana Rayakan Natal pada 25 Desember

Sejak Juli, Ukraina secara resmi meninggalkan warisan budaya Rusia dalam merayakan Natal pada 7 Januari.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 25 Des 2023, 11:18 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 11:18 WIB
Ilustrasi Natal
Ilustrasi Natal. (Dok. Photo by JÉSHOOTS/Pexels)

Liputan6.com, Kyiv - Umat Kristen Ortodoks Ukraina merayakan Natal pada 25 Desember untuk pertama kalinya tahun ini. Ukraina, secara tradisional menggunakan kalender Julian, yang juga digunakan oleh Rusia, di mana Natal jatuh pada 7 Januari.

Sebagai bentuk perlawanan lebih lanjut terhadap Rusia, kini Ukraina merayakan Natal menurut kalender Barat atau Gregorian, yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengubah undang-undang terkait hal itu pada Juli, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut mengizinkan warga Ukraina untuk "meninggalkan warisan Rusia" dalam merayakan Natal pada Januari.

"Kita semua merayakan Natal bersama. Pada tanggal yang sama, sebagai satu keluarga besar, sebagai satu bangsa, sebagai satu negara yang bersatu," ungkap Zelenskyy dalam pesan Natal yang dikeluarkan pada Minggu (24/12/2023) malam, seperti dilansir BBC, Senin (25/12).

Di Kyiv, pasangan suami istri Lesia Shestakova, seorang Katolik, dan Oleksandr Shestakov, seorang Ortodoks, merayakan Natal bersama. Pasangan tersebut menghadiri kebaktian Minggu pagi di Katedral St. Alexander.

"Akhirnya ada hari di Ukraina di mana saya dan suami dapat menghabiskan waktu bersama di katedral dan bersyukur kepada Tuhan bahwa kami bersama, hidup, dan dalam keadaan sehat," tutur Lesia kepada Reuters.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nyala Lilin di Seluruh Negeri

Invasi Rusia ke Ukraina Masih Berlanjut, Rusia Tolak Gencatan Senjata Jelang Natal dan Tahun Baru
Huruf 'Z' melambangkan operasi militer khusus Rusia di Ukraina menghiasi pintu masuk Gorky Park yang dihias untuk perayaan Natal dan Tahun Baru di Moskow, Rusia, Selasa (20/12/2022). Operasi militer khusus yang menjadi gerakan Rusia, membuat pasokan listrik terganggu dan membuat warga Ukraina kedinginan tanpa pemanas di musim dingin (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Gereja Ortodoks Ukraina (OCU), gereja independen yang baru dibentuk dan mengadakan kebaktian pertamanya pada tahun 2019, juga telah mengubah tanggal Natal menjadi 25 Desember.

Mereka secara resmi memisahkan diri dari Gereja Ortodoks Rusia menyusul aneksasi Krimea oleh Moskow pada tahun 2014 dan dukungan rezim Vladimir Putin terhadap separatis di Ukraina timur.

Orang-orang berdoa dan menyalakan lilin di seluruh negeri pada hari Minggu.

Di Kota Lviv di bagian barat, yang tidak banyak mengalami kerusakan akibat perang Ukraina, anak-anak dengan kostum tradisional menyanyikan lagu-lagu Natal dan ambil bagian dalam prosesi perayaan di jalanan.

Tidak ketinggalan, warga Ukraina juga mendekorasi pohon Natal di dekat Lapangan Kemerdekaan di Kyiv.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak jemaat yang bergabung dengan OCU.


Perayaan Natal Dua Kali?

Ilustrasi Natal
Ilustrasi Natal. (Dok. Photo by Jimmy Chan from Pexels)

Sementara itu, jutaan orang disebut masih mengikuti Gereja Ortodoks Ukraina Patriarkat Moskow (UOC), yang terus merayakan Natal pada 7 Januari.

UOC sendiri mengumumkan pada tahun 2022 bahwa mereka telah berpisah dari Moskow. Meski demikian, banyak orang skeptis dan diperkirakan akan ada cukup banyak warga Ukraina yang merayakan Natal dua kali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya