Liputan6.com, Jakarta - Tujuh orang hilang dan empat lainnya berhasil diselamatkan di laut setelah dua kapal berukuran kecil terbalik akibat cuaca buruk di lepas pantai Pulau Palawan, Filipina barat.
Informasi ini disampaikan oleh polisi di wilayah setempat pada Jumat (26/1).
Baca Juga
Kapal-kapal tersebut sedang mengangkut penduduk lokal dari pulau kecil di sekitar wilayah Araceli, Laut Sulu.
Advertisement
Namun, lantaran angin begitu kencang sejumlah kapal terpisah dari beberapa kapal lainnya, kata kepala polisi Araceli kepada AFP.
Empat orang yang berada di salah satu perahu cadik berhasil diselamatkan tanpa cedera, sementara penumpang di kapal kedua masih hilang, kata Kapten polisi Orland Sagaro, dikutip dari laman alarabiya.net, Jumat (26/1/2024).
“Tidak ada badai tetapi angin muson timur laut cukup kuat di wilayah ini,” tambahnya.
Angkatan laut, penjaga pantai, dan penyelamat dari pemerintah kota semuanya ambil bagian dalam pencarian kapal kedua beserta tujuh penumpang dan awaknya, kata Sagaro.
Kecelakaan laut sering terjadi di Filipina, negara kepulauan Asia yang memiliki lebih dari 7.000 pulau yang dilanda badai dan pelayaran domestiknya tidak diatur dengan baik.
Kapal di India Tenggelam Saat Hendak Piknik, 12 Siswa dan 2 Guru Tewas
Sementara itu, sedikitnya 12 siswa dan dua guru diperkirakan tewas di Danau Harni, Gujarat, India, setelah sebuah kapal yang membawa mereka saat sedang melakukan piknik sekolah terbalik pada Kamis (18 Januari 2024).
Sementara pihak berwenang menyebut kapal tersebut mengangkut 27 orang.
Dilansir BBC, polisi setempat mengonfirmasi jumlah korban tewas dan menyebut bahwa operasi penyelamatan masih berlangsung.
Sementara itu, penyebab kecelakaan kapal masih belum diketahui
Komisaris Polisi Anupam Singh Gehlot mengatakan kepada BBC bahwa tujuh orang telah berhasil diselamatkan dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.
Dia juga mengatakan bahwa para korban tidak diberikan jaket pelampung selama perjalanan dengan perahu.
Dalam sebuah pernyataan di X, sebelumnya Twitter, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, "Pikiran saya bersama keluarga yang berduka di saat ini".
Ketua Menteri Gujarat Bhupendra Patel mengatakan pemerintah negara bagian akan memberikan 400.000 rupee atau sekitar Rp75 juta kepada keluarga korban meninggal dan 50.000 rupee atau Rp9,3 juta kepada keluarga korban luka-luka.
Kecelakaan kapal sering terjadi di India, dimana kapal sering kali terisi hingga penuh sesak, tidak dirawat dengan baik, dan tidak memiliki peralatan keselamatan.
Advertisement
Insiden Kapal Terbalik Lainnya di India
Sebelumnya, sedikitnya 22 orang tewas setelah sebuah kapal wisata penuh muatan terbalik di lepas pantai di Negara Bagian Kerala, India. Jumlah korban tewas diperkirakan dapat meningkat menyusul upaya penyelamatan yang terus dilakukan pada Senin (8/5/2023), sementara kapal ditarik dari perairan berlumpur.
Inspektur polisi Distrik Malappuram Abdul Nazar mengatakan bahwa kelebihan kapasitas memicu kapal dua tingkat itu terbalik.
Kapal itu dilaporkan membawa sekitar 50 orang atau dua kali lipat dari kapasitasnya ketika terbalik pada Minggu (7/5) malam.
"Setidaknya empat orang yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis," kata Menteri Olahraga dan Perikanan Kerala V Abdurahiman seperti dilansir BBC, Senin.
Korban kapal terbalik termasuk perempuan dan anak-anak yang sedang menikmati masa liburan sekolah.