Houthi Bertekad Terus Tenggelamkan Kapal-Kapal Inggris

Pernyataan Houthi tersebut muncul setelah mereka berhasil menenggelamkan kapal kargo curah milik Inggris, Rubymar.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Mar 2024, 13:59 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 13:11 WIB
Houthi Yaman
Kiprah kelompok Houthi menyita perhatian publik usai mendeklarasikan blokade terhadap kapal laut yang menuju Israel di Laut Merah. Blokade itu diklaim hanya akan berakhir jika Israel mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. (AP Photo)

Liputan6.com, Sanaa - Kelompok Houthi di Yaman pada Minggu (3/3/2024) menegaskan akan terus menargetkan kapal-kapal Inggris di Teluk Aden. Pernyataan tersebut muncul setelah tenggelamnya kapal kargo curah milik Inggris Rubymar.

"Yaman akan terus menenggelamkan lebih banyak kapal Inggris dan segala dampak atau kerusakan lainnya akan diderita Inggris," ungkap wakil menteri luar negeri di pemerintahan yang dipimpin Houthi, Hussein al-Ezzi, dalam unggahan di X alias Twitter.

"Mereka adalah negara jahat yang menyerang Yaman dan bermitra dengan Amerika Serikat (AS) dalam mensponsori kejahatan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza."

Militer AS mengonfirmasi pada Sabtu (2/3) bahwa kapal milik Inggris, Rubymar, tenggelam setelah terkena rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh Houthi pada 18 Februari. Demikian seperti dilansir CNA, Senin (4/3).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Houthi

Houthi Yaman
Ideologi Houthi antara lain dirumuskan dalam slogannya, yakni "Allah Maha Besar, matilah AS, matilah Israel, terkutuklah kaum Yahudi dan kemenangan bagi Islam." (AP Photo)

Militan Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal terhadap pelayaran komersial internasional sejak pertengahan November 2023, dengan mengatakan mereka bertindak sebagai wujud solidaritas atas kekejian militer Israel di Gaza.

Serangan mereka di Laut Merah telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan, serta memicu kekhawatiran bahwa perang Hamas Vs Israel dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah.

AS dan Inggris mulai menyerang sasaran Houthi di Yaman pada Januari sebagai pembalasan atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya