AS: Rudal Houthi Serang Kapal Kargo di Teluk Aden, 3 Orang Tewas

Tiga awak kapal tewas dalam serangan rudal Houthi terhadap sebuah kapal kargo di lepas pantai Yaman selatan, kata pihak berwenang AS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Mar 2024, 08:32 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 08:32 WIB
US Central Command (CENTCOM) atau Komando Pusat AS telah merilis gambar kapal kargo yang diserang Houthi. (CENTCOM)
US Central Command (CENTCOM) atau Komando Pusat AS telah merilis gambar kapal kargo yang diserang Houthi. (CENTCOM)

Liputan6.com, Teluk Aden - Tiga awak kapal tewas dalam serangan rudal Houthi terhadap sebuah kapal kargo dari lepas pantai Yaman selatan, kata pihak berwenang AS. Ini merupakan kematian pertama yang disebabkan oleh serangan kelompok tersebut terhadap kapal dagang.

Kapal True Confidence yang berbendera Barbados kemudian ditinggalkan dan hanyut dilahap api setelah penyerangan.

"Serangan tersebut terjadi di Teluk Aden sekitar pukul 11:30 GMT," kata militer AS seperti dikutip dari BBC, Kamis (7/3/2024).

Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka adalah untuk mendukung Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Komando Pusat AS (Centcom), yang mengawasi operasi di Timur Tengah, mengatakan tiga anggota awak tewas dan sedikitnya empat orang terluka, termasuk tiga orang kritis.

"Serangan-serangan sembrono yang dilakukan oleh Houthi telah mengganggu perdagangan global dan merenggut nyawa para pelaut internasional," tulis pernyataan tersebut di media sosial.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang didukung Iran itu mengatakan awak kapal True Confidence telah mengabaikan peringatan dari pasukan angkatan laut Houthi.

Kedutaan Besar Inggris di Yaman mengatakan kematian para pelaut tersebut adalah "konsekuensi menyedihkan namun tak terelakkan dari penembakan rudal Houthi yang ceroboh ke kapal-kapal internasional" dan bersikeras bahwa serangan-serangan itu harus dihentikan.

Para pejabat AS dan Inggris sebelumnya melaporkan dua korban jiwa dan enam orang cedera.

Adapun kapal tersebut memiliki awak 20 orang, terdiri dari satu warga negara India, empat warga Vietnam, dan 15 warga negara Filipina. Tiga penjaga bersenjata – dua dari Sri Lanka dan satu dari Nepal – juga berada di dalamnya.

Serangan itu terjadi sekitar 50 mil laut (93 km) barat daya kota Aden di Yaman, kata juru bicara pemilik dan pengelola kapal dalam sebuah pernyataan.

Bukan Kapal AS

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS)
Ilustrasi Amerika Serikat (AS).

Setelah serangan itu, TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan pada Rabu (6/3) malam bahwa dua serangan udara pimpinan AS menargetkan bandara internasional di kota pelabuhan Hudaydah di Laut Merah yang dikuasai Houthi.

Kapal True Confidence telah diperingatkan melalui radio VHF oleh sebuah kelompok yang menamakan dirinya "angkatan laut Yaman" dan diminta untuk mengubah arah, menurut United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) atau badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris.

Kapal-kapal di dekatnya kemudian melaporkan adanya ledakan keras dan kepulan asap besar.

UKMTO mengatakan True Confidence terkena dan mengalami kerusakan, dan kapal angkatan laut dari koalisi maritim internasional pimpinan AS mendukung kapal tersebut dan awaknya.

Maritime Security Centre-Horn of Africa (MSCHOA) atau Pusat Keamanan Maritim Tanduk Afrika dari Uni Eropa juga mengatakan bahwa operasi penyelamatan sedang dilakukan.

Kelompok Houthi mengklaim dalam pernyataan mereka bahwa True Confidence adalah "kapal Amerika", namun juru bicaranya mengatakan kapal tersebut "saat ini tidak memiliki hubungan dengan entitas AS mana pun".

 

AS Minta Pertanggungjawaban Houthi Atas Serangan

Bendera AS
Ilustrasi negara Amerika Serikat. Credits: pexels.com by Brett Sayles

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington akan terus meminta pertanggungjawaban kelompok Houthi atas serangan mereka dan meminta pemerintah di seluruh dunia untuk melakukan hal yang sama.

"Houthi terus melancarkan serangan sembrono ini tanpa mempedulikan kesejahteraan warga sipil tak berdosa yang transit melalui Laut Merah dan sayangnya kini mereka telah membunuh warga sipil tak berdosa secara tragis,” kata Matthew Miller.

Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron mengatakan: "Kami mengutuk serangan Houthi yang ceroboh dan tidak pandang bulu terhadap pelayaran global dan menuntut agar mereka berhenti."

"Kami akan terus membela kebebasan navigasi dan mendukung perkataan kami dengan tindakan," tulis Lord Cameron di media sosial.

True Confidence dimiliki oleh True Confidence Shipping SA, yang terdaftar di alamat di Liberia, dan dioperasikan oleh Third January Maritime Ltd di Yunani, kata kedua perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Namun sebelumnya perusahaan tersebut dimiliki oleh Oaktree Capital Management yang berbasis di AS, AP melaporkan. Sejauh ini Oaktree menolak berkomentar kepada AP.​

Serangan Houthi ke Kapal Sebelumnya

Ilustrasi Laut Mediterania
Ilustrasi serangan Houthi ke kapal. (Mariya/Pixabay)

Menurut data pelacakan, bulk ship (kapal kargo muatan curah) tersebut telah berlayar ke Jeddah di Arab Saudi dari Lianyungang di China, dan membawa muatan produk baja dan truk, kata seorang juru bicara.

Setelah hampir empat bulan serangan drone dan rudal yang dilakukan oleh Houthi terhadap kapal-kapal yang melewati Teluk Aden dan Laut Merah, sebuah serangan fatal, seperti dinyatakan oleh Kedutaan Besar Inggris, mungkin tidak bisa dihindari.

Gugus tugas angkatan laut yang dipimpin AS di wilayah tersebut telah menembak jatuh sebanyak mungkin rudal dan drone tersebut, namun jumlahnya terlalu banyak sehingga tidak dapat dihancurkan satu per satu.

Kelompok Houthi tampaknya memiliki persediaan senjata yang tidak ada habisnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kemanjuran kampanye serangan udara pimpinan AS yang menargetkan lokasi peluncuran Houthi, gudang amunisi, dan pos Komando dan Kontrol.

Kini setelah serangan Houthi berubah menjadi mematikan, ada seruan untuk meningkatkan pembalasan terhadap mereka, memperluas jangkauan sasaran di Yaman. Namun hal ini pada gilirannya berisiko meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah tegang akibat situasi kemanusiaan di Gaza.

Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka adalah untuk mendukung Palestina. AS, Inggris, Bahrain dan beberapa negara lain telah menuntut diakhirinya serangan Houthi terhadap pelayaran.

Pada hari Selasa, pasukan AS menembak jatuh sebuah rudal balistik dan tiga drone yang diluncurkan dari Yaman ke kapal perusak USS Carney, diikuti oleh tiga rudal anti-kapal dan tiga drone laut.

Sementara itu, pada hari Senin (4/3) angkatan laut India membantu memadamkan api di kapal kontainer MSC Sky II, yang menurut operatornya terkena rudal yang menyebabkan kebakaran kecil dan tidak ada korban jiwa.

Pada hari Minggu (3/3), sebuah kapal kargo berbendera Belize, Rubymar, tenggelam di Laut Merah dua minggu setelah terkena rudal yang ditembakkan oleh Houthi. Itu adalah kapal pertama yang ditenggelamkan sejak serangan Houthi dimulai pada bulan November.

Rubymar berada di dekat Selat Bab al-Mandab, yang menghubungkan Teluk Aden dengan Laut Merah, ketika diserang. Awak kapal diselamatkan dan kapal mulai perlahan-lahan mengambil air.

Kapal tersebut membawa muatan 21 ton pupuk amonium nitrat, yang menurut militer AS menimbulkan risiko lingkungan di Laut Merah.

Infografis Bencana Kelaparan di Tengah Perang Yaman
Infografis Bencana Kelaparan di Tengah Perang Yaman (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya