Supermarket di Australia Gunakan GPS untuk Cegah Pencurian Daging

Drakes merugi senilai 12 juta dolar Australia setiap tahunnya akibat kasus pencurian daging.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Apr 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 20:40 WIB
Ilustrasi Supermarket
Ilustrasi supermarket. (Dok. Unsplash.com/Mehrad Vosoughi)

Liputan6.com, Canberra - Jaringan supermarket di Australia, Drakes, luar biasa jengkel dengan pencurian daging. Mencegah hal itu terjadi lebih lanjut, mereka menguji coba sistem keamanan yang melibatkan GPS.

Caranya, mereka memasukkan potongan daging mahal ke dalam kotak transparan yang dilengkapi dengan pencari lokasi GPS yang memungkinkan produk tersebut dilacak.

Kotak polpolikarbonat biasanya digunakan untuk mencegah pencurian barang-barang berharga tinggi di supermarket, namun Drakes adalah perusahaan pertama di Australia yang menggunakannya pada daging. Secara teknis, daging berkualitas tinggi seperti Wagyu memenuhi syarat sebagai produk mewah, sehingga Drakes yakin tindakan pengamanan tersebut dapat dibenarkan.

"Kita berbicara tentang daging yang harganya berkisar antara 50 dolar Australia atau sekitar Rp524 ribu hingga 100 dolar Australia atau Rp1 juta per kilo, jadi ini adalah daging berkualitas tertinggi yang kita miliki," ujar Direktur Drake John-Paul kepada ABC News, seperti dilansir Oddity Central Senin (8/4/2024), seraya menambahkan bahwa satu kotak transparan tersebut bernilai 35 dolar Australia atau sekitar Rp366 ribu.

Uji Coba 13 Minggu

Ilustrasi daging
Ilustrasi daging sapi asli. (Dok. Freepik)/p>

 

Drakes mengklaim daging senilai 12 juta dolar Australia dicuri dari 67 supermarketnya di Australia Selatan dan Queensland setiap tahunnya. Mereka berharap bahwa pencari lokasi GPS baru akan membantu mengurangi kerugian tersebut secara signifikan.

Jaringan rantai makanan di Australia itu sudah menjalani uji coba selama tiga minggu dari 13 minggu yang direncanakan dan jika terbukti berhasil, mereka berencana untuk memperluas penerapannya di seluruh Australia.

Wadah polikarbonat tidak terlihat kokoh, namun menurut John-Paul Drake, wadah tersebut memerlukan tenaga yang besar untuk dipecahkan atau dibuka paksa.

Meskipun krisis biaya hidup yang melanda dunia saat ini telah berkontribusi pada peningkatan insiden pencurian, Drakes yakin bahwa daging mahal sering menjadi sasaran para penjahat yang kemudian menjualnya untuk obat-obatan dan barang lainnya.

 

Infografis Polemik Terpidana Koruptor sebagai Penyintas atau Pencuri. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polemik Terpidana Koruptor sebagai Penyintas atau Pencuri. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya