Semir Rambut dengan Warna Bendera Ukraina, Pria Ini Dianggap Rendahkan Tentara Rusia

Pria tersebut awalnya berniat untuk melakukan laporan ke polisi namun justru dituduh mendiskreditkan tentara Rusia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Mei 2024, 16:01 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2024, 16:01 WIB
Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)
Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)

Liputan6.com, Moskow - Seorang pria di Rusia dituduh telah mendiskreditkan tentara karena rambutnya yang dicat dengan warna yang sama seperti warna bendera Ukraina.

Dilansir Barrons, Sabtu (4/5/2024), kelompok hak asasi OVD-Info mengatakan bahwa pria bernama Stanislave Netesov awalnya berniat untuk melapor ke kantor polisi di Moskow, setelah mengalami penyerangan di halte bus.

Namun, ketika petugas polisi melihat rambutnya yang berwarna biru, kuning dan hijau, Netesov justru dituduh mendiskreditkan tentara Rusia.

"Petugas polisi memutuskan bahwa gaya rambut Netesov melambangkan Ukraina dan mendiskreditkan tentara Rusia. Pihaknya menyusun protokol yang menentangnya," kata OVD-Info.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rusia Hukum Ribuan Orang

Vladimir Putin
Dalam pidatonya, Putin berterima kasih kepada bangsa karena telah menunjukkan persatuan patriotik sambil mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pilot Rusia tewas menentang pawai kelompok milisi Wagner di Moskwa. (Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP)

Rusia telah menghukum ribuan orang karena mengkritik serangan Kremlin di Ukraina.

Sebelumnya, seorang dokter bernama Nadezha Buyanova (67) dipenjara selama dua bulan setelah dituduh menyebarkan informasi palsu tentang tentara Rusia, setelah menerima informasi dari janda seorang tantara yang tewas di Ukraina.

Pada Februari, Buyanova didakwa menyebarkan informasi palsu terkait tantara Rusia. Kelompok hak asasi manusia mengatakan pengadilan Moskow memperberat hukumannya, mengirimnya ke penjara karena tidak melaporkan pergerakannya.

Kasus terhadap Buyanova diluncurkan setelah Anastasia Akinshina, janda seorang tentara, mendatanginya bersama putranya dan kemudian menerbitkan sebuah video yang mengklaim bahwa dokter tersebut mengatakan suaminya adalah "target yang sah untuk Ukraina."

Buyanova membantah menggunakan kata-kata tersebut dan kelompok hak asasi manusia mengatakan tidak ada audio percakapan yang menjadi bukti di pengadilan.

Petugas keamanan pun menggerebek apartemennya, sementara ia juga dipecat dari klinik tempatnya bekerja.

 


Laporan BBC: 50.000 Tentara Rusia Tewas di Medan Perang Melawan Ukraina

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 16 Desember 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan sejumlah pengamat mengungkapkan perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas. (AP Photo/LIBKOS, File)

Sebelumnya, BBC melaporkan korban tewas dari sisi militer Rusia di Ukraina kini telah melampaui angka 50.000. Data ini didapatkan dari laporan BBC lewat serangkaian konfirmasi.

Selama 12 bulan kedua di garis depan para militer Rusia didorong dengan yang dinilai salah.

BBC Rusia, grup media independen Mediazona, dan sukarelawan telah menghitung jumlah kematian sejak Februari 2022.

Baca selengkapnya...

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya