5 Fakta Menarik Petrichor, Aroma Tanah Basah yang Menyenangkan

Aroma hujan atau petrichor ternyata dapat membangkitkan perasaan bahagia dan nostalgia. Sebab otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan ingatan jangka panjang, terutama bau.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Jun 2024, 12:56 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 12:51 WIB
[Bintang] Petrichor, si Aroma yang Bikin Suasana jadi 'Mellow' Ketika Hujan
Petrichor | via: pinterest.com

Liputan6.com, Jakarta Petrichor (petrikor) merupakan istilah untuk menyebut bau tanah yang muncul saat hujan turun. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, yakni 'petra' yang berarti batu dan 'ichor' yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa dalam mitologi Yunani.

Petrichor bukan merujuk pada orang yang menyukai aroma tanah yang tersiram air hujan (scent of rain atau the smell of rain). Menariknya, aroma petrichor dapat membuat seseorang merasa nyaman.

Aroma hujan atau petrichor ternyata dapat membangkitkan perasaan bahagia dan nostalgia. Sebab otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan ingatan jangka panjang, terutama bau.

Daerah ini disebut korteks piriform, bagian otak ini bertugas menyimpan kenangan atau nostalgia. Namun, mekanisme ini hanya bekerja sama dengan bagian otak lainnya.

Proses stimulasi buatan menyimpan ingatan di otak. Melansir laman Science Daily pada Rabu (19/06/2024), aroma hujan ini bertanggung jawab atas perasaan emosional banyak orang yang menciumnya.

Para ahli mengatakan bahwa petrichor memicu ingatan emosional yang menyampaikan perasaan “dibawa kembali ke masa lalu” yang lebih intens daripada gambar. Berikut sederet fakta menarik aroma petrichor yang menyenangkan.

1. Penemu Aroma Petrichor

Fenomena ini pertama kali dijelaskan secara ilmiah dalam makalah bulan Maret 1964 oleh peneliti Australia Isabel Bear dan Dick Thomas, yang diterbitkan dalam jurnal Nature. Thomas menggambarkan bau tanaman argillaceous.

Selama musim kemarau, tanaman tersebut mengeluarkan minyak yang kemudian diserap tanah. Ketika turun hujan, minyak dilepaskan ke udara bersama dengan senyawa lain, sehingga menghasilkan aroma yang khas.

 

Reaksi Petir dan Ozon

2. Reaksi Petir dan Ozon

Sementara itu menurut American Chemical Society, reaksi petir dan ozon juga menjadi salah satu penyebab munculnya aroma khas ini. Saat petir menyambar, molekulnya bersifat diatomik (memiliki dua atom) seperti oksigen dan nitrogen dipecah untuk membentuk nitrogen monoksida (NO) dan ozon (O3).

Molekul ozon kemudian terbawa bersama tetesan air hujan. Aroma petrichor ini disebut-sebut sebagai aroma ozon yang bereaksi.

3. Bakteri Tanah

Profesor Mark Butter, direktur mikrobiologi molekuler di John Innes Center di United Kingdom menyebut, petrichor juga dihasilkan oleh bakteri aktinomiset di dalam tanah. Bakteri jenis ini mengeluarkan senyawa geosmin.

Tetesan air yang bersentuhan dengan tanah menyebabkan senyawa Geosmin menjadi terbawa udara, sehingga Geosmin ada di mana-mana. Senyawa geosmin ini merupakan gabungan dari karbon (79,06 persen), hidrogen (12,17 persen) dan oksigen (8,77 persen).

Menyenangkan

4. Kenapa Petrichor Menyenangkan

Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia menghargai aroma hujan karena nenek moyang mungkin mengandalkan cuaca hujan untuk bertahan hidup. Secara tak langsung petrichor bisa membangkitkan memori indah dan merangsang otak untuk mengeluarkan hormon yang berpengaruh pada kebahagiaan dan perasaan nyaman.

5. Memori Emosional

Bagi banyak orang, aroma hujan dapat memicu kenangan indah, seperti petualangan di masa kecil, pertemuan romantis, atau momen-momen bahagia lainnya. Faktor emosional ini membuat bau hujan menjadi lebih dari sekadar aroma.

Petrichor menjadi portal ke kenangan yang hangat dan menyenangkan. Kombinasi petrichor, ozon, mikroorganisme, dan emosional yang menciptakan pengalaman sensorik yang menyenangkan bagi manusia.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya