Liputan6.com, Jakarta - Tutup mata Anda dan bayangkan seorang pemimpin. Apakah Anda membayangkan menjadi seorang jenderal? presiden?.
Bukan hal yang aneh untuk mengasosiasikan kepemimpinan dengan kekuasaan, tetapi untuk mengukur kepemimpinan yang efektif perlu menerapkan model humanistik, yang menekankan kasih sayang, nilai setiap individu, dan rasa hormat.
Baca Juga
Berikut ini adalah 10 ciri kepribadian yang menjadi kunci kepemimpinan yang efektif, dikutip dari laman Johnson and Wales University, Selasa (9/7/2024):
Advertisement
1. Keterbukaan dan Keramahan
Orang-orang menghargai dan akan bereaksi lebih positif ketika mereka merasa dapat mempercayai pemimpin mereka, berkomunikasi secara terbuka, dan tidak takut mengatakan hal yang salah.
Pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang membuat orang merasa nyaman berinteraksi dengannya, mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan jawaban yang jujur.
Pemimpin humanistik mudah bergaul, mudah diajak bicara, dan mudah bergaul.
2. Kebaikan
Semua orang merespons dengan baik orang lain yang ceria, baik, dan tampaknya mengutamakan orang lain.
Mengembangkan kebaikan, bahkan dengan orang-orang yang sulit diajak bergaul, membuat seorang pemimpin lebih efektif.
Pemimpin humanis juga harus dapat dipercaya.
3. Perhatian
Orang-orang dapat lebih menikmati pekerjaan mereka dan, dengan demikian, lebih produktif ketika pemimpin mereka menghargai anak buahnya.
Memikirkan orang lain dan sering kali mengutamakan kebutuhan anak buah akan membantu seorang pemimpin mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan.
Pemimpin humanis menunjukkan empati dan mampu menempatkan diri mereka pada posisi orang-orang yang mereka pimpin.
4. Stabil Secara Emosi
Emosi di tempat kerja berubah sepanjang hari, tetapi orang mengharapkan pemimpin untuk stabil secara emosional sepanjang hari.
Hal ini, pada gilirannya, memicu stabilitas emosional dengan anggota tim, dan pekerjaan diselesaikan dengan lebih efektif.
5. Kreativitas
Orang-orang membutuhkan ide-ide dan wawasan baru dari para pemimpin mereka untuk berkembang di tempat kerja. Pikiran kreatif yang dapat berpikir di luar kotak sangat efektif di tempat kerja.
Pemimpin humanistik mampu berpikir dari berbagai perspektif, pemikir sistem, pemikir mendalam, dan penuh imajinasi serta kemungkinan baru!
6. Komunikator yang Efektif
Orang-orang dengan mudah mengikuti pemimpin yang dapat menjelaskan dengan jelas apa yang mereka inginkan dan harapkan melalui jalur komunikasi tertulis, lisan, dan non-verbal.
Pemimpin yang kuat mampu terhubung dengan orang-orang melalui komunikasi yang jelas dan jujur.
Pemimpin humanistik tahu cara menyatakan tujuan mereka dengan cara yang dapat dipahami orang.
7. Integritas
Menjadi jujur, dapat diandalkan, dan dapat dipercaya adalah hal-hal yang penting bagi para pemimpin.
Lantaran orang cenderung mengikuti seseorang yang mereka rasa dapat mereka percayai sepenuhnya. Menjadi orang yang berintegritas berarti menjadi seseorang yang menepati janji.
Sifat ini menunjukkan kepada orang-orang di bawah Anda bahwa mereka dapat memercayai Anda tidak hanya secara profesional, tetapi juga secara pribadi.
Advertisement
8. Kesadaran Diri
Untuk memimpin orang lain, seorang pemimpin harus menyadari kebutuhan, kekuatan, dan kekurangan mereka sendiri, dan menunjukkannya dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan diri saat dibutuhkan.
Hanya melalui kesadaran diri, para pemimpin akan diberdayakan untuk membuat perubahan agar menjadi pemimpin yang lebih kuat.
9. Empati
Mampu memahami dan menanggapi emosi dan pengalaman orang lain menciptakan pemimpin yang kuat dan menarik. Empati sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim, dan hubungan tersebut membantu pemimpin mencapai lebih banyak hal.
Pemimpin humanistik menanggapi emosi dan pengalaman orang lain dengan pemahaman yang empatik, dan mereka menggunakan empati itu untuk membuat keputusan yang lebih baik yang memengaruhi tim.
10. Terlibat
Pemimpin yang terlibat secara aktif berinteraksi dengan anggota tim sepanjang hari. Pemimpin yang humanis tahu apa yang terjadi dalam kehidupan orang-orangnya, bagaimana mereka mengerjakan proyek-proyek mereka, dan apa yang dapat dilakukan untuk membuat segala sesuatunya berjalan lebih lancar sepanjang hari.
Pemimpin yang humanis adalah orang yang aktif dan terlibat dalam pekerjaan yang sedang berlangsung, dan pemimpin ini tidak takut untuk mengotori tangan mereka dengan pekerjaan sehari-hari.