Korea Utara Kembali Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Beberapa Jatuh di Kompleks Kantor Presiden

Ini adalah pengiriman ke-10 yang dilakukan Korea Utara sejak akhir Mei.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Jul 2024, 09:02 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 09:02 WIB
Tentara Korea Selatan yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa sampah dari balon yang dikirim oleh Korea Utara di Incheon, Korea Selatan, Minggu (2/6/2024).
Tentara Korea Selatan yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa sampah dari balon yang dikirim oleh Korea Utara di Incheon, Korea Selatan, Minggu (2/6/2024). (Dok. Im Sun-suk/Yonhap via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara kembali mengirimkan serangkaian balon yang kemungkinan membawa sampah ke arah Korea Selatan pada hari Rabu (24/7/2024). Melansir kantor berita AP, beberapa di antaranya dilaporkan jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan dan kementerian pertahanan.

Balon-balon tersebut dikonfirmasi tidak membawa barang-barang berbahaya. 

Peluncuran balon teranyar dilakukan Korea Utara beberapa hari setelah Korea Selatan meningkatkan siaran lagu-lagu K-pop dan pesan-pesan propaganda di garis depan melintasi perbatasan kedua negara yang dipersenjatai dengan ketat.

Kampanye gaya Perang Dingin yang saling balas antara kedua Korea telah mengobarkan ketegangan di Semenanjung Korea. Bahkan, kedua Korea mengancam akan melakukan tindakan yang lebih tegas dan memperingatkan akan adanya konsekuensi yang serius.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa balon-balon Korea Utara terbang ke utara Seoul pada Rabu pagi. Masyarakat Korea Selatan pun diminta untuk waspada terhadap benda-benda yang jatuh.

Sejak akhir Mei, Korea Utara telah menerbangkan lebih dari 2.000 balon pembawa sampah, menjatuhkan kertas bekas, potongan kain, puntung rokok, dan bahkan pupuk kandang ke Korea Selatan.

Korea Utara berargumen bahwa kampanye balon yang mereka lakukan adalah respons terhadap aktivis Korea Selatan yang menyebarkan selebaran politik melintasi perbatasan.

Para ahli menuturkan Korea Utara menganggap aktivitas selebaran warga sipil Korea Selatan merupakan ancaman besar terhadap upayanya untuk menindak masuknya berita asing. Sebagai tanggapan yang marah terhadap selebaran Korea Selatan di masa lalu, Korea Utara menghancurkan kantor penghubung kosong yang dibangun Korea Selatan di wilayahnya pada tahun 2020 dan menembaki balon-balon yang masuk pada tahun 2014.

Penerbangan balon yang dilakukan Korea Utara tidak menyebabkan kerusakan besar di Korea Selatan. Namun, hal ini telah menimbulkan kegelisahan keamanan di antara banyak orang yang berpikir Korea Utara dapat menggunakan balon untuk menjatuhkan lebih banyak bahan berbahaya seperti bahan kimia dan biologi di lain waktu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Upaya Lemahkan Semangat Pasukan Korea Utara

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan balon dari Korut itu "berisi limbah kotor dan sampah" dan sedang dianalisis oleh pihak berwenang terkait. (South Korea Military)
Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan balon dari Korut itu "berisi limbah kotor dan sampah" dan sedang dianalisis oleh pihak berwenang terkait. (South Korea Military)

Korea Selatan pada Minggu (21/7) mengatakan pihaknya memperkuat siaran propaganda anti-Korea Utara melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan darat karena Korea Utara terus meluncurkan balon pembawa sampah.

Siaran terbaru Korea Selatan mencakup lagu-lagu K-pop, berita tentang anggota BTS Jin menjadi pembawa obor pada Olimpiade 2024, dan pembelotan diplomat senior Korea Utara baru-baru ini.

Menurut media Korea Selatan, siaran tersebut juga menyebut pekerjaan penanaman ranjau oleh tentara Korea Utara di perbatasan sebagai kehidupan yang mengerikan dan seperti budak.

Para ahli menyebutkan siaran propaganda Korea Selatan dapat melemahkan semangat pasukan dan penduduk garis depan Korea Utara, sehingga memberikan pukulan terhadap upaya Korea Utara untuk membatasi akses terhadap berita luar bagi 26 juta penduduknya.

Pejabat Korea Selatan sebelumnya menuturkan bahwa siaran dari pengeras suara mereka dapat menempuh jarak sekitar 10 kilometer pada siang hari dan 24 kilometer pada malam hari.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya