Liputan6.com, Tokyo - Dua orang tewas di kota Yokohama, Jepang, setelah seorang gadis melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan dan menimpa pengunjung lainnya.
Siswa SMA berusia 17 tahun itu melompat dari gedung di distrik perbelanjaan yang ramai dan menimpa seorang wanita berusia 32 tahun yang sedang keluar bersama teman-temannya pada Sabtu (31/8/2024) malam.
Baca Juga
Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 18:00 waktu setempat dan perempuan itu meninggal satu jam kemudian, dikutip dari laman BBC, Selasa (3/9).
Advertisement
Remaja itu juga meninggal tak lama kemudian. Tidak jelas mengapa dia bunuh diri, meskipun sudah ada banyak kasus anak di bawah usia 18 tahun di Jepang yang bunuh diri.
Tahun lalu, 513 anak bunuh diri di Jepang. Alasannya, memiliki permasalahan di sekolah. Hal ini disebut sebagai faktor yang paling umum.
Siswa yang tidak ingin kembali ke sekolah dikenal sebagai futoko, atau "orang yang tidak bersekolah."
Â
Alasan Bunuh Diri Tinggi Bagi Siswa di Sekolah
Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Jepang, alasan utama mengapa futoko menghindari sekolah adalah keadaan keluarga, masalah pribadi dengan teman, dan perundungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang dan organisasi media telah berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang tantangan yang dihadapi siswa pada saat ini.
Insiden terbaru di Yokohama mencerminkan episode serupa pada tahun 2020, ketika seorang anak laki-laki berusia 17 tahun melompat dari atap pusat perbelanjaan, menewaskan seorang siswi berusia 19 tahun di distrik Osaka.
Sejauh ini, pihak berwenang belum menunjukkan adanya kesalahan terkait kematian. Meskipun tingkat bunuh diri Jepang perlahan menurun di kalangan masyarakat umum, angka itu meningkat di kalangan anak muda Jepang.
Advertisement