FBI Gagalkan Kelompok Peretas China yang Berupaya Menyusup Infrastruktur Penting di AS

Direktur FBI Chris Wray mengatakan, peretas memata-matai dan mencuri data dari universitas, lembaga pemerintah, dan lainnya di Amerika Serikat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Sep 2024, 17:04 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 17:04 WIB
Ilustrasi FBI
Ilustrasi FBI (Eric Risberg/AP)

Liputan6.com, Washington D.C - FBI dilaporkan menggagalkan sekelompok peretas asal China yang mereka klaim telah bekerja atas arahan pemerintah Tiongkok untuk menyusup ke infrastruktur penting di AS dan negara-negara lain.

Tak hanya itu, FBI juga menyebut peretas memata-matai dan mencuri data dari universitas, lembaga pemerintah, dan lainnya, kata Direktur FBI Chris Wray pada Rabu (18/9/2024).

Kampanye peretasan yang dikenal sebagai Flax Typhoon memasang perangkat lunak berbahaya pada ribuan perangkat yang terhubung ke internet, termasuk kamera, perekam video, dan router rumah dan kantor, untuk membuat botnet besar -- ​​jaringan komputer yang terinfeksi.

"Tindakan Flax Typhoon menyebabkan kerugian nyata bagi korbannya, yang harus mencurahkan waktu yang berharga untuk membersihkan kekacauan tersebut ketika mereka menemukan malware tersebut," kata Wray di Aspen Cyber ​​Summit.

FBI dan Departemen Kehakiman, yang memperoleh surat perintah untuk menyita infrastruktur botnet tersebut, tidak mengidentifikasi target apa pun secara langsung, dikutip dari Japan Today, Kamis (19/9/2024).

Tetapi mengatakan bahwa mereka termasuk universitas, lembaga pemerintah, penyedia telekomunikasi, organisasi media, dan organisasi nonpemerintah. Setengah dari perangkat yang dibajak berada di AS, kata Wray.

"Ini adalah gangguan lain yang berhasil, tetapi jangan salah ini hanya satu babak dalam pertarungan yang jauh lebih panjang," kata Wray.

"Pemerintah Tiongkok akan terus menargetkan organisasi Anda dan infrastruktur penting kami, baik dengan tangan mereka sendiri atau disembunyikan melalui proksi mereka, dan kami akan terus bekerja dengan mitra kami untuk mengidentifikasi aktivitas jahat mereka, menghentikan kampanye peretasan mereka, dan mengungkapnya."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menargetkan Organisasi di Taiwan

Ilustrasi FBI (AFP Photo / Mandel Ngan)
Ilustrasi FBI (AFP Photo / Mandel Ngan)

Flax Typhoon dijelaskan dalam laporan Microsoft pada bulan Agustus 2023 yang mengatakan bahwa kelompok tersebut telah meningkatkan penargetannya terhadap organisasi Taiwan serta lembaga pemerintah di negara lain.

Gangguan tersebut terungkap sembilan bulan setelah Wray mengungkapkan kepada Kongres tentang penumpasan terpisah terhadap kelompok peretas yang disponsori negara Tiongkok yang dikenal sebagai Volt Typhoon.

Di mana router kantor kecil dan rumah yang berbasis di AS milik warga negara dan perusahaan swasta dibajak oleh peretas untuk menutupi jejak mereka saat mereka menyebarkan malware.

Target utama mereka termasuk pabrik pengolahan air, jaringan listrik, dan sistem transportasi di seluruh AS.

Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat
Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya