Liputan6.com, Washington D.C - Pada tanggal 23 Oktober 1981, utang nasional Amerika Serikat melewati angka USD 1 triliun.
Angka tersebut merupakan angka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini mengejutkan, dan menggemparkan. Presiden AS kala itu Ronald Reagan, baru menjabat selama sembilan bulan dan memimpin perekonomian yang sedang kacau.
Baca Juga
Pengeluaran pemerintah yang tidak terkendali dan pencetakan uang yang tidak terkendali menyebabkan inflasi meroket dan dolar AS jatuh, sehingga membahayakan kemakmuran rakyat Amerika Serikat dan membahayakan kepemimpinan AS di dunia.
Advertisement
Presiden Reagan berkata, saat membunyikan peringatan tentang dampak utang Amerika Serikat, dikutip dari laman budget.house.gov, Rabu (23/10/2024).
Kondisi AS Saat Ini
Utang nasional AS di tahun 2023 dilaporkan melebihi USD33 triliun, dianggap bisa mempengaruhi kemakmuran bagi keluarga pekerja keras, mengancam pencipta lapangan kerja.
Utang nasional bruto saat ini setara dengan USD 256.316 per rumah tangga, atau USD 100.901 per orang.
Presiden Joe Biden telah meningkatkan utang nasional sebesar USD 5,88 triliun sejak menjabat, yang secara efektif menambah utang sebesar USD 44.796 lebih banyak dan pembayaran bunga sebesar USD 5.335 per rumah tangga AS rata-rata.
Defisit untuk tahun 2023 diproyeksikan sebesar USD 2 triliun. Ini sama dengan USD 15.244 lebih banyak uang yang dibelanjakan daripada yang diperoleh per rumah tangga.
Utang telah meningkat sebesar USD 2,39 triliun hanya dalam setahun terakhir.