Sepertiga Spesies Terancam Punah pada 2100

Perubahan iklim telah menyebabkan pergeseran suhu dan pola curah hujan, mengubah habitat, serta interaksi antar spesies. Seperti, imigrasi kupu-kupu raja yang tidak sesuai dengan waktu mekarnya tanaman yang diserbukinya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Des 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 03:00 WIB
Trenggiling China kedua yang terancam punah lahir di kebun binatang Praha
Praha menjadi kebun binatang Eropa kedua yang memelihara spesies ini. (AP Photo/Petr David Josek)

Liputan6.com, Jakarta - Bumi yang menjadi rumah bagi jutaan spesies selama miliaran tahun menghadapi ancaman besar akibat aktivitas manusia. Para ilmuwan memperingatkan bahwa sepertiga dari semua spesies di planet ini bisa punah pada 2100.

Hal ini terjadi jika perubahan iklim, hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, dan pemanasan global terus berlanjut. Hal ini dipublikasikan di jurnal Science pada 5 Desember 2024 lalu.

Melansir laman Live Science pada Senin (23/12/2024), peneliti menemukan, jika suhu global naik hingga 1,5 derajat Celsius di atas suhu rata-rata pra-industri atau melebihi target Perjanjian Paris, maka kepunahan akan meningkat dengan cepat. Kepunahan ini bisa menjangkau beberapa spesies, seperti amfibi, hewan-hewas di gunung, ekosistem air tawar, spesies di Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Perubahan iklim telah menyebabkan pergeseran suhu dan pola curah hujan, mengubah habitat, serta interaksi antar spesies. Seperti, imigrasi kupu-kupu raja yang tidak sesuai dengan waktu mekarnya tanaman yang diserbukinya.

Selain itu, banyak spesies yang menggeser daerah jelajah ke daerah yang lebih tinggi untuk mengikuti suhu yang lebih menguntungkan. Beberapa spesies mungkin dapat beradaptasi atau bermigrasi sebagai respons terhadap perubahan kondisi lingkungan.

Namun, beberapa lainnya tidak dapat bertahan dari perubahan lingkungan yang drastis. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan penurunan populasi dan terkadang kepunahan.

Meski begitu, para ilmuwan belum memahami dengan jelas bagaimana sebenarnya risiko yang meningkat ini terkait dengan perubahan iklim. Dalam studi tersebut, peneliti telah menganalisis lebih dari 30 tahun penelitian mengenai keanekaragaman hayati dan perubahan iklim terhadap sebagian besar spesies yang telah diketahui.

Peneliti mengatakan, apabila emisi gas rumah kaca dikelola sesuai dengan Perjanjian Paris, akan ada 1 dari 50 spesies di seluruh dunia atau sekitar 180.000 spesies yang terancam punah pada 2100.

 

Spesies yang Terancam Punah

Menurut studi tersebut, amfibi adalah kelompok spesies yang paling terancam punah. Amfibi memiliki siklus hidup yang sangat bergantung pada cuaca.

Amfibi juga sangat sensitif terhadap perubahan pola curah hujan dan kekeringan. Selain itu, kelompok spesies yang berada di ekosistem gunung dan air tawar juga berisiko.

Para peneliti menduga, kemungkinan besar karena lingkungan yang terisolasi itu dikelilingi oleh habitat yang tidak ramah bagi spesies di sana. Pada akhirnya, spesies-spesies tersebut sulit untuk bermigrasi dan mencari iklim yang lebih menguntungkan.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya