Mengenal 887 Alinda, Asteroid Raksasa yang Melintasi Bumi

Karena ukurannya yang masif, asteroid seperti Alinda berpotensi menyebabkan dampak dahsyat jika pernah menabrak bumi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Jan 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 05:00 WIB
Ilustrasi asteroid
Ilustrasi asteroid. (Gambar oleh MasterTux dari Pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah asteroid raksasa yang diberi nama 887 Alinda mencapai jarak terdekatnya dengan bumi pada 12 hingga 13 Januari 2025. Fenomena astronomi langka ini merupakan momen istimewa yang hanya terjadi sekali dalam satu dekade hingga ratusan tahun, menarik minat para astronom dan pengamat langit di seluruh dunia.

Melansir laman Live Science pada Senin (13/01/2025), asteroid 887 Alinda akan kembali mendekati bumi pada tahun 2087. Dengan diameter sekitar 4,2 kilometer, ukuran asteroid ini hampir setara dengan lebar wilayah Manhattan di New York City.

Karena ukurannya yang masif, asteroid seperti Alinda berpotensi menyebabkan dampak dahsyat jika pernah menabrak bumi. Namun pada pertemuan kali ini, jalur orbitnya tetap aman dan tidak menimbulkan ancaman bagi bumi.

Pada 8 Januari 2025, Alinda mendekati bumi pada jarak sekitar 12,3 juta kilometer, atau sekitar 32 kali jarak rata-rata antara bumi dan Bulan. Puncak kecerahan asteroid ini terjadi pada 12 hingga 13 Januari, dengan magnitudo sekitar 9,4, menjadikannya cukup terang untuk diamati dengan teleskop amatir yang dilengkapi lensa yang memadai.

Puncak kecerahan ini adalah hasil dari pantulan sinar matahari oleh permukaan asteroid. Fenomena ini memberikan kesempatan bagi pengamat langit untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisinya.

Asteroid 887 Alinda termasuk dalam kelompok asteroid yang dikenal sebagai asteroid Alinda, dinamai berdasarkan anggota utamanya. Asteroid-asteroid dalam kelompok ini memiliki orbit yang memiliki resonansi 3:1 terhadap Jupiter.

Artinya mereka menyelesaikan tiga orbit mengelilingi matahari untuk setiap satu orbit yang dilakukan oleh planet gas raksasa tersebut. Resonansi ini memberikan stabilitas pada orbitnya, meskipun beberapa anggota kelompok dapat memiliki orbit eksentrik yang memanjang.

 

Max Wolf

Orbit eksentrik ini menjadikan asteroid Alinda kadang-kadang melintasi orbit bumi, membuat mereka dikategorikan sebagai objek dekat bumi (Near-Earth Objects, NEO). Asteroid 887 Alinda pertama kali ditemukan oleh astronom asal Jerman, Max Wolf, pada 1918.

Max Wolf adalah pelopor dalam penggunaan astrofotografi untuk menemukan asteroid, teknik yang memungkinkan pencitraan benda langit dalam waktu eksposur panjang. Penemuan asteroid Alinda membuka jalan bagi pemahaman lebih lanjut tentang dinamika benda langit yang berinteraksi dengan gravitasi planet-planet besar seperti Jupiter dan bumi.

Salah satu ciri khas dari kelompok asteroid Alinda adalah posisi perihelionnya yang dekat dengan orbit bumi. Perihelion adalah titik dalam orbit sebuah benda langit yang berada paling dekat dengan matahari.

Posisi ini meningkatkan kemungkinan asteroid dari kelompok Alinda untuk mendekati bumi dalam lintasan tertentu. Sebagai contoh, 887 Alinda memiliki lintasan yang memungkinkan pendekatan berkala ke bumi, menjadikannya target penting untuk pengamatan astronomi.

Selain untuk studi ilmiah, pengamatan asteroid seperti 887 Alinda memiliki signifikansi penting dalam upaya mitigasi ancaman asteroid. Mengamati lintasan dan karakteristik fisik asteroid memungkinkan para ilmuwan memprediksi kemungkinan tabrakan di masa depan dan mengembangkan strategi pencegahan jika diperlukan.

NASA dan badan antariksa lainnya secara aktif memantau objek dekat bumi yang berpotensi berbahaya (Potentially Hazardous Objects, PHOs) sebagai bagian dari program perlindungan planet.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya