Diplomat Rusia Dituduh Masuki Area Terlarang di Parlemen Inggris

Hingga saat ini, Kedutaan Besar Rusia di London belum memberikan komentarnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Jan 2025, 16:40 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 16:40 WIB
Ilustrasi gedung parlemen Inggris.
Ilustrasi gedung parlemen Inggris (Dok. Pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, London - Sejumlah diplomat Rusia memasuki area terbatas di parlemen Inggris, yang menandai pelanggaran keamanan besar menjelang Natal. Mengutip The Guardian, Jumat (17/1/2025), kejadian ini mengejutkan pejabat keamanan dan memicu peringatan dari ketua dua kamar parlemen.

Sekelompok diplomat tersebut bergabung dalam tur umum di parlemen, namun kemudian menyimpang dan memasuki bagian dari Dewan Bangsawan yang terlarang. Mereka akhirnya ditemukan oleh petugas keamanan dan dikeluarkan.

"Kami menduga mereka hanya ingin membanggakan diri di hadapan Kremlin dengan menunjukkan bahwa mereka berhasil menyusup ke parlemen Inggris ... Untungnya, mereka tertangkap sebelum sempat merusak apapun," ungkap sumber di parlemen.

Akibat peristiwa tersebut, anggota parlemen dan bangsawan diberikan peringatan tertulis untuk tidak mengundang diplomat Rusia ke parlemen. Belum jelas apakah kelompok tersebut mengikuti tur berpemandu yang disponsori oleh seorang politikus atau apakah mereka meminta tur tersebut dari layanan pengunjung parlemen.

Sejak 2022, duta Besar Rusia, diplomat, dan pejabat yang berbasis di Kedutaan Rusia di London telah dilarang mengunjungi parlemen, setelah Rusia memberlakukan sanksi terhadap banyak anggota parlemen Inggris sebagai respon terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sir Lindsay Hoyle dan Ketua Dewan Bangsawan, Lord McFall of Alcluith, pada Kamis (16/1) secara pribadi mengingatkan anggota parlemen dan rekan sejawat agar lebih berhati-hati terhadap upaya-upaya Rusia untuk menembus keamanan parlemen.

Dalam surat terpisah, keduanya menulis, "Dengan sejumlah anggota baru yang bergabung dengan parlemen baru-baru ini, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan rekan-rekan tentang pengaturan yang sedang berlaku sejak invasi Rusia ke Ukraina.

"Sebagai perwakilan resmi pemerintah Rusia, duta besar Rusia tidak boleh diterima di kompleks parlemen sampai pemberitahuan lebih lanjut. Larangan ini juga berlaku untuk semua diplomat dan pejabat Rusia yang terakreditasi di Kedutaan Rusia di Inggris," sebut surat mereka.

Sementara itu, juru bicara parlemen menyatakan, "Keamanan dan keselamatan semua orang yang bekerja dan berkunjung di parlemen adalah prioritas utama kami. Namun, kami tidak dapat memberikan komentar mengenai langkah-langkah keamanan yang kami lakukan."

Target Serangan Asing

Seorang pria menyusuri Jembatan Waterloo dengan latar Gedung Parlemen di London, Inggris, 29 Desember 2020.
Seorang pria menyusuri Jembatan Waterloo dengan latar Gedung Parlemen di London, Inggris, 29 Desember 2020. (Dok. Xinhua/Han Yan)... Selengkapnya

Pelanggaran ini kembali memunculkan pertanyaan mengenai keamanan parlemen, yang menurut informasi yang diterima The Guardian, sering menjadi sasaran serangan kekuatan asing.

Christopher Cash, mantan peneliti di parlemen, adalah salah satu dari dua pria yang akan diadili pada musim gugur ini atas tuduhan spionase untuk China, dengan melanggar Undang-Undang Rahasia Negara. Dalam sidang pengadilan sebelumnya, dia mengaku tidak bersalah.

Pat McFadden, menteri yang bertanggung jawab atas keamanan nasional, telah memperingatkan pada November bahwa Rusia siap melancarkan serangan dunia maya terhadap Inggris dan sekutu-sekutunya, dengan tujuan melemahkan dukungan terhadap Ukraina.

Peringatan bersama dari kedua ketua kamar parlemen itu datang pada saat Keir Starmer melakukan kunjungan pertamanya ke Kyiv sebagai perdana menteri. Starmer menyatakan Inggris akan terus mendukung Ukraina setelah perang, menuju masa depan di mana Ukraina akan bebas dan berkembang kembali.

Dia juga menambahkan bahwa Putin saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda ingin menghentikan agresinya. Pernyataan ini semakin ditekankan ketika drone Rusia terbang di atas kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, saat kedua pemimpin tersebut sedang dalam pembicaraan. Ledakan keras terdengar ketika pertahanan udara Ukraina berusaha menembak jatuh drone tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya