Liputan6.com, Washington D.C - Pesawat ulang-alik antariksa Amerika Serikat bernama Columbia hancur saat memasuki kembali atmosfer Bumi dan menewaskan ketujuh astronot di dalamnya.
Ini adalah pertama kalinya terjadi kecelakaan saat mendarat dalam 42 tahun penerbangan antariksa Amerika Serikat, dikutip dari BBC, Sabtu (1/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Presiden AS kala itu, George Bush mengatakan: "Columbia hancur. Tidak ada yang selamat."
Advertisement
Enam dari tujuh astronot tersebut adalah warga negara AS. Mereka adalah Rick Husband, William McCool, Michael Anderson, David Brown, dan astronot wanita Laurel Clark dan Kalpana Chawla kelahiran India.
Yang ketujuh -- pilot pesawat tempur Kolonel Ilan Ramon -- adalah astronot pertama Israel dan membawa serta gulungan Taurat mini seorang penyintas Holocaust.
Columbia hancur hanya 16 menit sebelum dijadwalkan mendarat di Cape Canaveral di Florida.
Pukul 09.00 waktu setempat Kontrol Misi kehilangan semua data dan kontak dengan kru. Badan antariksa AS, NASA, kemudian mengirim tim pencari ke daerah Dallas-Fort Worth di tengah laporan "ledakan besar" dan gambar-gambar TV yang memperlihatkan asap dan bola api di langit.
Puing-puing Berserakan di Texas
Dalam pengumuman yang mengharukan, administrator NASA, Sean O'Keefe, mengatakan: "Ini memang hari yang tragis bagi keluarga NASA, bagi keluarga para astronot dan juga, tragis bagi negara."
Bendera di Kennedy Space Center telah diturunkan menjadi setengah tiang.
Puing-puing dari pesawat ulang-alik berserakan di Texas timur dan Louisiana barat dan telah jatuh ke tempat parkir mobil, hutan, halaman belakang, waduk, atap, dan kantor dokter gigi.
NASA telah menangguhkan sementara penerbangan pesawat ulang-alik. Manajer program pesawat ulang-alik Ron Dittemore mengatakan pada konferensi pers di Houston, Texas, "Kami tidak akan terbang lagi sampai kami memahami hal ini. Di suatu tempat, kami melewatkan sesuatu."
Tudingan menyalahkan menunjuk pada sepotong busa isolasi dari tangki bahan bakar eksternal yang menghantam sayap kiri pesawat ulang-alik saat lepas landas 16 hari sebelumnya.
Beberapa ahli mengatakan hal ini dapat merusak ubin yang melindungi wahana dari panas yang menyengat saat memasuki kembali atmosfer Bumi.
Namun, direktur penerbangan utama di kontrol misi, Leroy Cain, meyakinkan wartawan bahwa para teknisi telah menyimpulkan bahwa kerusakan pada wahana antariksa tersebut dianggap kecil.
Pesawat ulang-alik tersebut merupakan wahana antariksa pertama yang dapat digunakan kembali di dunia dan Columbia merupakan yang tertua dari armada yang terdiri dari empat wahana dan melakukan pelayaran perdananya pada bulan April 1981.
Pesawat saudaranya, Challenger, meledak segera setelah lepas landas 17 tahun lalu dan menewaskan enam astronot dan guru sekolah Christa McAuliffe.