Bentrokan pasca-insiden berdarah di Bundaran Rabaa dan Alun-alun Al Nahdhah meluas, hingga ke sekitar kediaman Presiden terguling Muhammed Morsi di Kota Sharqiya, utara Kairo.
Bentrokan juga merembet ke wilayah Alexandria, Minya, Assiut, Fayoum, Suez, Buhayra dan Provinsi Beni Suef.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (15/8/2013) siang, massa mulai melempar batu ke arah militer yang menembakkan gas air mata. Mereka juga menutup akses jalan dengan membakar ranting-ranting di tengah jalan.
Sejumlah penembak jitu juga ikut beraksi dari gedung-gedung tinggi. Kendaraan lapis baja pun menerobos masuk barikade. Militer bahkan menghancurkan dan membakar pemukiman para pendukung Morsi.
Malam hari, lautan api pun menyala di mana-mana di tempat para pendukung Morsi berada di Kairo. Kobaran api itu melalap sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar.
Menyikapi kekacauan tersebut, pemerintah interim mesir memberlakukan status darurat di seluruh Mesir selama 1 bulan dan memberlakukan jam malam. (Tnt/Yus)
Bentrokan juga merembet ke wilayah Alexandria, Minya, Assiut, Fayoum, Suez, Buhayra dan Provinsi Beni Suef.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (15/8/2013) siang, massa mulai melempar batu ke arah militer yang menembakkan gas air mata. Mereka juga menutup akses jalan dengan membakar ranting-ranting di tengah jalan.
Sejumlah penembak jitu juga ikut beraksi dari gedung-gedung tinggi. Kendaraan lapis baja pun menerobos masuk barikade. Militer bahkan menghancurkan dan membakar pemukiman para pendukung Morsi.
Malam hari, lautan api pun menyala di mana-mana di tempat para pendukung Morsi berada di Kairo. Kobaran api itu melalap sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar.
Menyikapi kekacauan tersebut, pemerintah interim mesir memberlakukan status darurat di seluruh Mesir selama 1 bulan dan memberlakukan jam malam. (Tnt/Yus)