68 Bus dikerahkan untuk memindahkan para Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di kolong Jembatan Palestina, Jeddah, ke karantina Imigrasi Arab Saudi. Sekitar 4.700 TKI overstayer yang ketakutan di razia Imigrasi Arab Saudi sejak Minggu, 3 November itu sengaja berkumpul dan menginap di bawah kolong jembatan.
Seperti informasi dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (5/11/2013), sekitar 4.700 TKI itu langsung berkemas saat beberapa bus yang datang dan menepi di pinggir Jembatan Palestina. Mereka langsung membawa barang-barang bawaannya, dan bersiap naik ke dalam bus.
Bus yang disediakan Pemerintah Arab Saudi dan Konsulat Jenderal RI itu akan membawa para TKI ke karantina Imigrasi di Tarhil, yang terletak antara Kota Jeddah dan Mekkah. Para relawan pun dikerahkan guna membantu para TKI masuk bus, agar area kolong Jembatan Palestina kembali bersih.
Sejak hari Minggu, ribuan WNI atau TKI overstayer baik laki-laki maupun perempuan itu memang memilih berkumpul dibawah Jembatan Palestina. Mereka umumnya takut terjaring razia, yang belakangan gencar dilakukan pihak Imigrasi atau Jawazat.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak mengimbau para TKI atau WNI overstayer yang datang ke KJRI untuk beraktivitas seperti biasa dan tak perlu berkumpul di kolong jembatan.
Namun himbauan itu seakan tak didengar. Karena Senin malam, 4 November waktu Arab, 1.000 TKI kembali menginap di kolong Jembatan Palestina, setelah 4.700 TKI diangkut ke lokasi karantina,.
Sejauh ini, pihak KJRI masih berusaha agar para TKI bermasalah yang tidak punya surat ijin tinggal ini bisa ditampung di Madinatul Hujaj, yakni lokasi yang dulunya digunakan sebagai hotel transit para jamaah haji Indonesia. (Tnt/Ism)
Seperti informasi dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (5/11/2013), sekitar 4.700 TKI itu langsung berkemas saat beberapa bus yang datang dan menepi di pinggir Jembatan Palestina. Mereka langsung membawa barang-barang bawaannya, dan bersiap naik ke dalam bus.
Bus yang disediakan Pemerintah Arab Saudi dan Konsulat Jenderal RI itu akan membawa para TKI ke karantina Imigrasi di Tarhil, yang terletak antara Kota Jeddah dan Mekkah. Para relawan pun dikerahkan guna membantu para TKI masuk bus, agar area kolong Jembatan Palestina kembali bersih.
Sejak hari Minggu, ribuan WNI atau TKI overstayer baik laki-laki maupun perempuan itu memang memilih berkumpul dibawah Jembatan Palestina. Mereka umumnya takut terjaring razia, yang belakangan gencar dilakukan pihak Imigrasi atau Jawazat.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak mengimbau para TKI atau WNI overstayer yang datang ke KJRI untuk beraktivitas seperti biasa dan tak perlu berkumpul di kolong jembatan.
Namun himbauan itu seakan tak didengar. Karena Senin malam, 4 November waktu Arab, 1.000 TKI kembali menginap di kolong Jembatan Palestina, setelah 4.700 TKI diangkut ke lokasi karantina,.
Sejauh ini, pihak KJRI masih berusaha agar para TKI bermasalah yang tidak punya surat ijin tinggal ini bisa ditampung di Madinatul Hujaj, yakni lokasi yang dulunya digunakan sebagai hotel transit para jamaah haji Indonesia. (Tnt/Ism)