Sebuah kereta keluar jalur di New York, Amerika Serikat. Dalam insiden itu 4 nyawa melayang karena kereta melaju di luar batas kecepatan yang telah ditentukan.
"Kereta yang jatuh pada Minggu 1 Desember 2013 di New York City berada pada kecepata 82 mph (132 km/jam) di zona 30 mph ketika keluar dari rel," ujar seorang penyidik itu seperti dimuat CNN yang dilansir Liputan6.com, Selasa (3/11/2013).
Selain menelan nyawa 4 orang di Bronx, New York, kereta Metro arah utara yang melaju dari Poughkeepsie menuju New York City dan jatuh sekitar pukul 07.30 waktu setempat itu juga mencederai lebih dari 60 orang.
Sejauh ini, Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) juga telah menyelidiki apakah kecelakaan itu akibat kesalahan mekanis atau kesalahan manusia yang menyebabkan kereta melaju dalam kecepatan tinggi. Pihak berwenang juga telah memperoleh video dari lokasi tergelincirnya kereta dari jembatan di dekatnya. Tapi sayang, gambarnya berkualitas rendah.
Kereta tampaknya telah melaju melebihi batas kecepatan, bahkan sebelum bergemuruh di tikungan saat tergelincir ke luar rel. "Batas kecepatan di jalur mendekati tikungan adalah 70 mph (tapi kereta melaju 82 mph)," ungkap anggota dewan NTSB Earl Weener.
Sementara Senator New York Charles Schumer mengatakan insiden kecelakaan itu sangat mengerikan.
"Faktanya, kecepatan kereta 82 mph sebelum menikung menimbulkan begitu banyak pertanyaan. Dan hal itu begitu menakutkan," tutur Charles menambahkan bahwa jalur rel dan sinyal tak ada masalah saat terjadi kecelakaan.
Menurut Earl, tak ada masalah dengan sistem pengereman kereta. Sebab sebelum tergelincir, kereta telah berhenti sebanyak 9 kali.
Pihak berwenang terus menginvestigasi masinis kereta dan 3 awak lainnya, juga direncanakan pengangkutan gerbong lokomotif ke tempat yang lebih aman untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Pejabat akan memeriksa ponsel masinis juga --prosedur standar," ucap Earl sambil mengungkapkan bahwa baik masinis dan awaknya juga cedera dalam kecelakaan tersebut.
Identifikasi Korban
Para pejabat telah mengidentifikasi sejumlah korban dalam kecelakaan maut itu. Di antaranya adalah Donna Smith (54 ), James Lovell (58), James Ferrari (59), dan Ahn Kisook (35). Tiga dari mereka yang tewas ditemukan di luar kereta, dan satu ditemukan di bagian dalam.
Sementara dari sekitar 150 penumpang di dalam kereta, 11 di antaranya dilaporkan pihak berwenang dalam kondisi kritis. Dokter mengatakan, satu orang dari korban tersebut mengalami cedera tulang belakang yang diperkirakan bisa menyebabkan lumpuh dari leher ke bawah.
Terkait kecelakaan itu, Senator Connecticut Richard Blumenthal mempertanyakan keamanan kereta tersebut.
Akibat kecelakaan itu, 26 ribu penumpang yang akan menumpang kereta pada hari kerja di rute itu pun diperingatkan akan terjadi kepadatan penumpang. Layanan kereta api dari Spuyten Duyvil di lingkungan Bronx di mana kecelakaan itu terjadi juga ditangguhkan pada Senin pagi. Bus pun disediakan untuk pengganti sistem kereta bawah tanah New York itu.
Kecelakaan kereta penumpang itu adalah yang kedua kalinya terjadi pada tahun ini. Namun kali ini adalah yang paling mematikan, karena sepanjang 31 tahun, kecelakaan serupa tak pernah memakan korban. (Tnt/Mut)
[Baca Juga: Kereta Maut Terbang dari Rel Saat Masinis Sedang Terima Telepon]
"Kereta yang jatuh pada Minggu 1 Desember 2013 di New York City berada pada kecepata 82 mph (132 km/jam) di zona 30 mph ketika keluar dari rel," ujar seorang penyidik itu seperti dimuat CNN yang dilansir Liputan6.com, Selasa (3/11/2013).
Selain menelan nyawa 4 orang di Bronx, New York, kereta Metro arah utara yang melaju dari Poughkeepsie menuju New York City dan jatuh sekitar pukul 07.30 waktu setempat itu juga mencederai lebih dari 60 orang.
Sejauh ini, Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) juga telah menyelidiki apakah kecelakaan itu akibat kesalahan mekanis atau kesalahan manusia yang menyebabkan kereta melaju dalam kecepatan tinggi. Pihak berwenang juga telah memperoleh video dari lokasi tergelincirnya kereta dari jembatan di dekatnya. Tapi sayang, gambarnya berkualitas rendah.
Kereta tampaknya telah melaju melebihi batas kecepatan, bahkan sebelum bergemuruh di tikungan saat tergelincir ke luar rel. "Batas kecepatan di jalur mendekati tikungan adalah 70 mph (tapi kereta melaju 82 mph)," ungkap anggota dewan NTSB Earl Weener.
Sementara Senator New York Charles Schumer mengatakan insiden kecelakaan itu sangat mengerikan.
"Faktanya, kecepatan kereta 82 mph sebelum menikung menimbulkan begitu banyak pertanyaan. Dan hal itu begitu menakutkan," tutur Charles menambahkan bahwa jalur rel dan sinyal tak ada masalah saat terjadi kecelakaan.
Menurut Earl, tak ada masalah dengan sistem pengereman kereta. Sebab sebelum tergelincir, kereta telah berhenti sebanyak 9 kali.
Pihak berwenang terus menginvestigasi masinis kereta dan 3 awak lainnya, juga direncanakan pengangkutan gerbong lokomotif ke tempat yang lebih aman untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Pejabat akan memeriksa ponsel masinis juga --prosedur standar," ucap Earl sambil mengungkapkan bahwa baik masinis dan awaknya juga cedera dalam kecelakaan tersebut.
Identifikasi Korban
Para pejabat telah mengidentifikasi sejumlah korban dalam kecelakaan maut itu. Di antaranya adalah Donna Smith (54 ), James Lovell (58), James Ferrari (59), dan Ahn Kisook (35). Tiga dari mereka yang tewas ditemukan di luar kereta, dan satu ditemukan di bagian dalam.
Sementara dari sekitar 150 penumpang di dalam kereta, 11 di antaranya dilaporkan pihak berwenang dalam kondisi kritis. Dokter mengatakan, satu orang dari korban tersebut mengalami cedera tulang belakang yang diperkirakan bisa menyebabkan lumpuh dari leher ke bawah.
Terkait kecelakaan itu, Senator Connecticut Richard Blumenthal mempertanyakan keamanan kereta tersebut.
Akibat kecelakaan itu, 26 ribu penumpang yang akan menumpang kereta pada hari kerja di rute itu pun diperingatkan akan terjadi kepadatan penumpang. Layanan kereta api dari Spuyten Duyvil di lingkungan Bronx di mana kecelakaan itu terjadi juga ditangguhkan pada Senin pagi. Bus pun disediakan untuk pengganti sistem kereta bawah tanah New York itu.
Kecelakaan kereta penumpang itu adalah yang kedua kalinya terjadi pada tahun ini. Namun kali ini adalah yang paling mematikan, karena sepanjang 31 tahun, kecelakaan serupa tak pernah memakan korban. (Tnt/Mut)
[Baca Juga: Kereta Maut Terbang dari Rel Saat Masinis Sedang Terima Telepon]