126 Wartawan di Dunia Tewas, Suriah Paling Bahaya

Sebanyak 19 jurnalis tewas di Suriah yang tengah dilanda perang saudara.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 21 Des 2013, 06:40 WIB
Diterbitkan 21 Des 2013, 06:40 WIB
wartawan-syria-131221a.jpg
News Safety Institute menobatkan Suriah sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalias. Sebanyak 19 jurnalis tewas di negara yang tengah dilanda perang saudara tersebut.

Laman Reuters, Jumat 20 Desember 2013, memberitakan, sebanyak 18 jurnalis asing dan 20 jurnalis Suriah hilang di negara yang dipimpin Bashar Al Assad itu setelah ditahan maupun diculik.

Namun, laporan lembaga yang berbasis di London ini tak menyebutkan kelompok penculik para jurnalis itu, apakah tentara Suriah atau kelompok pemberontak.

Laporan yang dipublikasikan di Jenewa, Swiss, itu menyebutkan tahun 2013 ada 28 jurnalis yang tewas di Suriah. Kematian wartawan di Suriah memang menurun tahun ini, tapi tingkat penculikan, baik wartawan asing maupun lokal, meningkat. Oleh karena itu perusahaan media menghentikan pengiriman jurnalisnya untuk meliput konflik Suriah.

Setelah Suriah, Filipina dan India menjadi negara yang paling berbahaya untuk para jurnalis. Di kedua negara itu, masing-masing ada 13 wartawan tewas saat bertugas. Di Filipina, 9 jurnalis tewas dibunuh dan 4 lainnya karena topan haiyan.

Sementara di India, 7 jurnalis dibunuh, tapi pelakunya tidak pernah diusut. Dua jurnalis lainnya tewas saat meliput kerusuhan massa dan 4 tewas kecelakaan saat bertugas.

Di Irak, 11 jurnalis tewas, 10 di antaranya dibunuh oleh kelompok bersenjata--7 di Mosul. Di Pakistan, 9 tewas. Secara keseluruhan, pada 2013 ini terdapat 126 jurnalis yang tewas dalam tugas. (Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya