11 Mitos Kesuburan yang Perlu Diluruskan

Banyak orang yang tak paham dengan kesuburan pribadinya. Bahkan ada beberapa kesalahan umum yang dipercayai orang tentang kesuburan.

oleh Melly Febrida diperbarui 24 Apr 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2014, 09:00 WIB
11 Mitos Kesuburan yang Perlu Diluruskan

Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit pasangan yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk tidak hamil. Tapi, terkadang mereka memiliki masalah ketika berusaha untuk memiliki anak.

Satu dari enam pasangan mengalami masalah ketidaksuburan sehingga menghambatnya menjadi orangtua. Apalagi infertilitas tak diskriminasi karena bisa dialami pasien segala usia, etnis dan latar belakang. Mereka juga bisa cerdas, pekerja keras, dan sangat ingin membentuk keluarga.

Sayangnya, banyak orang yang tak paham dengan kesuburan pribadi dan faktor yang memengaruhinya. Menurut  Dr. Angeline Beltsos dari Fertility Centers of Illinois, selama ini ada beberapa kesalahan yang paling umum yang didengar pasien saat mendatangi dokternya seperti dilansir CNN, Rabu (23/4/2014):

1. `Pria tak memiliki masalah kesuburan, ia seorang ayah`

Berlawanan dengan kepercayaan populer, kesuburan pria itu juga terbatas. Mirip dengan perempuan, kesuburan pria menurun sesuai usianya. Terutama setelah usia 40 tahun.

Para peneliti telah menemukan hubungan langsung antara usia ayah dan peningkatan risiko autisme dan skizofrenia. Pria menyampaikan sebanyak empat kali mutasi genetik dibandingkan ibu.

2. `Semua wanita di keluarga saya memiliki lebih banyak bayi di usia 40 tahun, jadi saya baik-baik saja`

Kehamilan yang sukses sebelumnya tak menandakan bebas masalah kesuburan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sebanyak 11 persen pasangan mengalami infertilitas sekunder, yang artinya pasangan yang memiliki anak tak bisa hamil lagi setelah satu tahun. Apabila wanita sudah 40 tahun kemungkinan hamil berkurang 5 persen dalam setiap bulannya.

3. `Saya merokok, tapi saya tak akan berhenti sampai saya hamil`

The American Society for Reproductive Medicine memperkirakan, hingga 13 persen dari diagnosis infertilitas wanita karena merokok. Percaya atau tidak, merokok sedikitnya lima batang sehari berhubungan dengan tingkat kesuburan yang lebih rendah baik pada pria maupun perempuan.

4. `Kami melakukan hubungan seksual dalam 24 jam setelah ovulasi`

Setelah ovulasi berakhir, hamil menjadi mustahil. Ovulasi yakni ketika telur turun dari ovarium ke tuba falopi terjadi sebulan sekali, sekitar 7-10 hari sebelum menstruasi. Agar hamil, sperma harus bertemu dengan telur dalam satu periode ini.

Untuk meningkatkan peluang, lakukan hubungan intim sebelum dan selama ovulasi karena sperma bisa bertahan dalam saluran reproduksi selama tiga hari.

Jika siklus bulanan wanita tak teratur, kunjungi dokter spesialis untuk membahas ovulasi. Gangguan ovulasi menjadi diagnosa infertilitas yang paling umum pada wanita.

5. `Saya tak perlu khawatir dengan telur saya sampai usia 40 tahun`

Saat lahir, seorang wanita memiliki tujuh juta telur dan turun 400 ribu pada awal pubertas. Selama masa hidup wanita, sekitar 400 sampai 500 telur akan dilepas. Seiring usia, cadangan di ovarium menurun. Pasokan telur wanita menurun dengan cepat di akhir usia 20-an tahun, kemudian 30-an tahun dan setelah 35 tahun.

6. `Saya olahraga dan yoga. Kondisi saya baik. Umur tak akan memengaruhi kesuburan saya`

Tubuh dan pikiran yang sehat bisa meningkatkan kesuburan. Tapi tak bisa membalikkan usia ovarium dan air mani. Untuk pria dan wanita, usia merupakan komponen penting dari kesuburan.

7.`Saya tahu kita bisa menurunkan berat badan`

Ketika pria atau wanita kelebihan berat badan, pergeseran hormonal terjadi di dalam tubuh sehingga memengaruhi ovulasi dan produksi semen.

Kabar bagusnya, pasangan bisa bekerjasama menurunkan berat badannya, aktif bersama-sama dan meningkatkan kesuburan mereka.

Meskipun 70 persen wanita yang infertilitas obesitas, menurunkan sedikitnya 5 persen sampai 10 persen dari berat badan bisa meningkatkan kesuburan pria dan wanita.

8. `Hanya perempuan yang perlu minum suplemen sebelum kehamilan`

Sudah lama diketahui bahwa perempuan harus minum asam folat untuk mencegah cacat lahir, tapi asam folat dikenal sebagai suplemen penting pada kesuburan pria.

Para peneliti di University of California, Berkeley, menemukan bahwa pria memiliki tingkat yang lebih tinggi dari kelainan kromosom di dalam sperma mereka ketika mereka diet rendah asam folat.

9.`Penyakit Menular Seksual mempengaruhi kesehatan saya, tetapi tidak mempengaruhi ketika mencoba untuk memiliki bayi`

Untuk pria dan wanita, penyakit menular seksual bisa memengaruhi kemampuan memiliki anak. PMS bisa menyebabkan jaringan parut dan penyumbatan reproduksi pria. Apabila PMS tak diobati pada wanita, bisa menyebabkan penyakit radang panggul, yang menjadi penyebab utama infertilitas.

10. `Tak peduli berapa banyak kopi yang saya minum`

Percaya atau tidak, sebuah penelitian menemukan, wanita yang minum lebih dari satu cangkir kopi sehari kemungkinan untuk hamil setengah dibandingkan yang kurang minum kopi.

Kafein bisa menurunkan kesuburan, jadi pastikan membatasi asupannya. Lebih baik memilih kopi tanpa kafein. Ingatlah ada kafein di dalam teh, cola, dan cokelat.

11. `Kami melakukan hubungan seksual setiap hari sehingga bisa hamil lebih cepat`

Menurut penelitian New England Journal of Medicine, berhubungan seks setiap hari hanya sedikit meningkatkan kehamilan dibandingan berhubungan seks pada hari tertentu.

Apabila seorang pria memiliki jumlah sperma yang normal, konsentrasi sperma tak berkurang dengan berhubungan seks setiap hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya