Liputan6.com, Jakarta Rancangan peraturan baru yang dikeluarkan di Pusat Kesehatan Nasional dan Klinik AS (NHS) baru-baru ini cukup mengejutkan banyak pihak. Karena berdasar laman yang dikutip Telegraph, Rabu (14/5/2014) ada aturan mengenai anjuran melahirkan anak kedua dan ketiga di rumah atau di unit bidan.
Apa alasan NHS menyusun pertauran tersebut? NHS menuliskan, ada penelitian kontroversi terkait risiko kelahiran anak pertama yang tiga kali lebih beriko komplikasi dibandingkan anak kedua dan ketiga. Selain itu bukan melepas tanggung jawab dokter, tapi wanita yang ingin melahirkan di rumah sakit tetap dibolehkan.
"Yang melahirkan di unit bidan atau di rumah akan tetap mendapat bimbingan dari bidan yang telah dilatih. Tapi kita akan menghormati bila mereka tetap ingin melahirkan di rumah sakit," tulis NHS.
Advertisement
Di lain pihak, President Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), Dr Antony Falconer ikut menyambut baik aturan NHS dan menulis surat pada British Medical Journal. Antony mengutarakan bahwa aturan ini akan mematahkan isu yang ada saat ini yaitu ada 20 dari 32 kematian bayi meninggal yang dilahirkan di rumah ataupun dibantu bidan.
RCOG sendiri sangat mendukung aturan NHS. Tapi meski setuju, RCOG menyarankan semua wanita yang melahirkan di rumah atau di bidan, tetap harus di bawa ke rumah sakit untuk menyembuhkan rasa sakitnya dan risiko lainnya. lagipula, aturan ini dinilai masih dirancang dan bisa diubah sewaktu-waktu.
Berbeda dengan RCOG, petugas penelitian dari pusat Trauma Melahirkan (AMUs), Maureen Treadwell justru mengkritik draft pedoman baru dari NHS. Dia mengatakan, pedoman ini bisa menempatkan bahaya yang besar bagi ibu yang melahirkan bayinya.
Terlepas dari semuanya, Chief executive dari Royal College of Midwives, Cathy Warwick, mengatakan dukungannya terhadap peraturan baru NHS tersebut. Menurutnya, melahirkan di bidan sama amannya dengan di rumah sakit. Justru Cathy mengatakan, ibu akan lebih nyaman melahirkan di tempat yang ia inginkan.