Liputan6.com, Jakarta Meski tergolong aman untuk mencegah kehamilan, kontrasepsi hormonal yang berisi estrogen, progestin atau campuran keduanya seperti pil atau suntik, ternyata tidak disarankan untuk digunakan terus selama 10 tahun. Pasalnya, alat kontrasepsi ini diduga memicu kanker payudara.
Menurut Ahli Bedah Konsultan Payudara RS Mitra Kemayoran, Dr. Alfiah Amiruddin MD, MS penggunaan KB hormonal perlu diwaspadai wanita karena setelah menopause, hormon yang berhubungan dengan estrogen akan terus berkurang. Hal ini menyebabkan keriput, keringat di malam hari, bangun malam, dan cenderung emosi tidak stabil termasuk vaginal kekeringan. Sehingga penggunaan KB hormon yang terlalu lama bisa menjadi pemicu kanker payudara.
"Penggunaan KB hormon lebih dari 10 tahun bisa jadi salah satu pemicunya. Maka itu, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk menukar alat kontrasepsi setelah beberapa tahun," kata Alfiah saat acara Deteksi Dini Kanker di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, ditulis Rabu (4/6/2014).
Alfiah menambahkan, pasien yang menopose biasanya dapat melakukan Hormone Replacement Therapy (HRT) atau Terapi Sulih Hormon (TSH) untuk menghilangkan gejala-gejala menopause dan menggantikan hormon yang kurang karena kemunduran fungsi organ-organ endokrin.