Liputan6.com, Jakarta Bagi negara yang sekarang mengalami wabah ebola, badan kesehatan dunia WHO menganjurkan dibuatnya pernyataan bahwa negara dalam keadaan kedaruratan nasional (national emergency).
Pimpinan program penanggulangan dan pengendalian penyakit haruslah seorang yang punya pengetahuan yang tinggi dan pengalaman yang panjang. Kegiatan yang harus dilakukan meliputi antara lain program pengendalian infeksi, peningkatan pemahaman masyarakat, surveilans, penguatan laboratorium, penanganan kontak, manajemen kasus dan hubungan internasional.
Baca Juga
Selain itu juga harus ada jaminan ketersediaan obat dan alat kesehatan serta jaminan ketersediaan petugas kesehatan terlatih dan perlindungan mereka.
Advertisement
Untuk pembatasan penularan internasional maka harus dijalankan exit skrining di bandara dan pelabuhan serta pelatihan dan kejelasan standar kesehatan bagi awak pesawat. Perlu pula dilakukan aturan cara penguburan yang baik serta menunda kerumunan massa (mass gathering). Partisipasi aktif masyarakat tentu merupakan kunci penting dalam keberhasilan program penanggulangan.
Bagi negara yang berbatasan langsung dengan negara yang terkena ebola maka WHO menganjurkan untuk meningkatkan kegiatan surveilans bagi demam yang tidak dapat ditemukan sebabnya, meningkatkan akses diagnosis serta menjamin pengendalian infeksi.
Kasus suspek atau konfirm harus ditangani sebagai emergency yang dalam 24 jam kasus dapat dikelola dan kontak dikendalikan. Perlu pula dibentuk tim gerak cepat untuk penanggulangan dilapangan.
Untuk negara-negara lain di dunia maka WHO menganjurkan agar tidak melakukan pelarangan total perjalanan dan perdagangan ke negara terjangkit.
Bagi warga negara yang karena hal tertentu harus bepergian ke negara ber-risiko maka harus diberi penjelasan yang lengkap dan menyeluruh tentang penyakit ebola dan pencegahannya.
Negara juga perlu melakukan persiapan untuk meningkatkan kemampuan deteksi, investigasi, dan penanganan ebola. Penyuluhan kepada masyarakat tentu harus dilakukan dengan benar dan luas.
Ebola kini bukan hanya masalah kesehatan yang penting, tetapi juga punya dimensi politik, ekonomi, sosial, dan diplomasi internasional. Kita tentu berharap agar pernyataan PHEIC oleh WHO dapat menjadi semacam alarm peringatan agar semua pihak, sesuai kapasitasnya, untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan peran aktifnya dalam penanggulangan ebola didunia. Semoga penyakit ini, dapat dilokalisir, ditanggulangi tuntas sehingga tidak meluas dan tidak menjadi masalah kesehatan bagi kita.
Â
Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI