Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang menyangka bahwa transplantasi tinja dapat menyelamatkan nyawa bocah berusia tiga tahun ini. Michael Ham dari Texas, menghabiskan waktu berbulan-bulan mengalami dehidrasi, muntah dan diare.
Menurut dokter yang menanganinya, seorang gastrologi dari pediatrik di Dell Medical Center, Dr Sai Rangwalla, MD, usus Ham digerogoti bakteri Clostridium difficile.
"Clostridium difficile adalah bakteri jahat yang hidup dalam ususnya. Kondisinya ini disebut CDiff. Sayangnya, ini bukan berita baik karena bakteri tersebut telah menyebabkan 30.000 kematian per tahun," kata Rangwalla, seperti dikutip The Stir, Senin (6/10/2014).
Awalnya, dokter mulai mempertimbangkan mengoperasi usus tapi kemudian ia ingat dua kasus transplantasi tinja yang pernah dilakukan di RS setempat.
"Dalam kasus ini, kami menggunakan kotoran kakaknya. Ajaibnya, itu berhasil dan Ham dapat disembuhkan," kata Rangwalla.
Dokter melaporkan, kasus CDiff dan transplantasi tinja diperkirakan meningkat karena terlalu sering menggunakan antibiotik, sabun antibakteri, dan pembersih tangan. Dokter sendiri merekomendasikan membatasi penggunaan itu semua dan rutin mengonsumsi sayur-buah serta probiotik jika Anda mengonsumsi antibiotik.