Keterangan Kemlu RI soal Kecelakaan Helikopter di Malaysia yang Tewaskan 1 WNI

Terdapat dua WNI yang terlibat dalam kecelakaan helikopter ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Feb 2025, 18:42 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 18:42 WIB
Ilustrasi helikopter jatuh
Ilustrasi helikopter jatuh (Dok.unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menjelaskan kronologi kecelakaan helikopter Bell 206L4 di Malaysia, yang menewaskan seorang Warga Negara Indonesia (WNI).

"Kecelakaan pesawat Helikopter Bell 206 dengan nomor registrasi PK-ZUV, terjadi pada 6 Februari 2025 pukul 10.26 waktu setempat di wilayah Bentong, Pahang, Malaysia," ungkap Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha dalam jumpa pers pada Jumat, (7/2/2025).

"Helikopter sedang mencoba hovering untuk mendarat di lokasi di Bentong, selip, dan kemudian helikopter terbalik dan kemudian pecahannya itu menyebabkan kebakaran karena di situ ada tanki bahan bakar dan menyebabkan ada satu warga negara Indonesia meninggal dengan inisial FRS usia 27 tahun."

Terkait kejadian tersebut KBRI Kuala Lumpur berkoordinasi dengan otoritas penebangan Malaysia dan juga pihak perusahaan penerbangan.

"Jadi, perusahaan penerbangan itu merupakan perusahaan penerbangan Indonesia dengan nama PT Zaveryna Utama, yang sedang disewa oleh perusahaan Malaysia untuk (pemasangan) instalasi listrik. Saat ini kita sedang melakukan proses pemulasaraan jenazah dan saat ini jenazah masih ada di hospital Bentong. Pihak perusahaan dari Indonesia juga sudah ada di Kuala Lumpur. Kita akan bekerja sama untuk segera memulangkan jenazah ke Indonesia," terang Judha.

Judha menggarisbawahi bahwa FRS bertugas sebagai teknisi, bukan penumpang helikopter.

"Almarhum sedang berada di lokasi pendaratan," sebut Judha. "Jadi, ketika helikopter itu terbalik, beliau terkena serpihan bilah helikopter. Sedangkan pilot (yang juga WNI) atas nama KA dapat diselamatkan."

Kantor berita Malaysia, Bernama, melaporkan WNI tewas bernama Finsen Reskey Sembiring, yang berusia 27 tahun.

Sementara itu, pilot WNI yang selamat bernama Kustiyadi, usia 44 tahun. Dia disebut mengalami luka ringan pasca berhasil ditolong oleh petugas keamanan.

Menurut laporan Bernama yang mengutip kepolisian setempat, investigasi di lokasi jatuhnya helikopter saat mendarat di Batu 9, Jalan Lama Bentong-Kuala Lumpur, diperkirakan akan selesai hari ini.

Kepala Polisi Distrik Bentong Supt Zaiham Mohd Kahar mengatakan kepada Bernama hari ini bahwa Biro Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) di Kementerian Perhubungan Malaysia masih melakukan investigasi di lokasi kejadian dan reruntuhan helikopter akan dipindahkan setelah penyidikan selesai.

Helikopter dilaporkan terbalik dan terbakar saat mendarat untuk mengisi bahan bakar.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya