Kesehatan dalam Kerangka Konsep Trisakti

12 November 2014 ini diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Nov 2014, 18:21 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2014, 18:21 WIB
Menkes Nila F Moeloek Ajak Jajarannya Tidak Merokok
Peserta menunjukan cap telapak tangan ketika peringatan hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 di kawasan silang Monas. Cap telapak tangan tersebut merupakan dukungan kampanye Komitmen Tidak Merokok, Jakarta, Rabu (12/11/14) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta 12 November 2014 ini diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50. 50 tahun yang lalu di hari yang sama Presiden Sukarno mencanangkan Komando Pemberantasan Malaria ( KOPEM ) yang kemudian dipakai sebagai awal peringatan HKN .

Kita dapat menarik "benang merah" antara pencanangan oleh Presiden Sukarno dulu dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo sekarang ini, yaitu konsep " Trisakti".

Dalam pendalamannya, konsep "Trisakti" dapat diimplementasikan secara nyata dari sudut Kesehatan Masyarakat.


"Berdaulat dalam Politik" :‎
‎- wewenang penuh kita dalam pengaturan sumber daya kesehatan. Beberapa contohnya adalah pengaturan pemodalan rumah sakit dan juga regulasi bagi tenaga kesehatan asing,
- Khusus untuk bahan biologis kesehatan yang akan dibawa ke luar negeri maka kita memberlakukan "Standard Material Transfer Agreement (SMTA)" ,
- Bentuk lain adalah wewenang kita menentukan program penanggulangan kesehatan yang kita anut.
- Peran penting Indonesia di politik kesehatan internasional selama ini, baik di tingkat regional maupun di tingkat dunia, WHO, dll

"Kemandirian dalam Ekonomi" :
‎- Aspek pertama adalah program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang akan menjangkau ratusan juta orang penduduk Indonesia,
- Aspek penting lain dari ekonomi kesehatan adalah upaya untuk terus meningkatkan kemampuan produksi obat dan vaksin dalam negeri.

"Kepribadian dalam Budaya" :‎
- "social determinant of health", artinya faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat, salah satu nya adalah budaya. Konsep sakit-sehat juga dapat berbeda dari satu masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya, belum lagi tentang bagaimana bersikap kalau ada keluhan penyakit, perkembangan tubuh manusia dan lain-lain.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai kajian dan penelitian tentang Budaya Kesehatan, yaitu aspek budaya yang mempengaruhi pola hidup sehat, pencegahan dan pengobatan.

Sebagai penutup maka perlu dicamkan tiga hal penting dalam kesehatan :
‎- Pertama bahwa menjaga kesehatan adalah lebih penting dari mengobati orang yang sudah sakit untuk menjadi sehat kembail.
- Kedua, program kesehatan hanya dapat berjalan baik bila dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya petugas kesehatan.
- Ketiga, kesehatan merupakan sendi kehidupan yang penting, karena semua kegiatan kehidupan pada dasarnya membutuhkan tubuh yang sehat.

- Orang bijak berkata, "health is not everything, but without health , everything is nothing"

Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya