Liputan6.com, Jakarta Penanganan korban bencana banjir di DKI Jakarta, sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja cepat dan berkoordinasi dengan lintas sektor serta berbagai pihak terkait lainnya.
“Komandan penangangan bencana banjir berada di BNPB, leading sector di Pemkot/Provinsi dan khusus di DKI Jakarta leading sector berada di PU, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau korban banjir di Jalan Ukir Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat, Rabu (11/2/2015).
Baca Juga
Kemensos berkoordinasi dengan BNPB untuk terus mempersiapkan penanganan bencana agar bisa lebih awal, komprehensif, lebih terkoordinatif dan peran negara hadir dan bisa dirasakan para pengungsi.
Advertisement
“Daerah terdeteksi rawan bencana banjir di 274 kabupaten/kota Indonwsia. Di Jakarta di lima wilayah, Jawa Barat berada di Bogor, Depok dan Bekasi, serta Tangerang di Banten, ” katanya.
Mengantisipasi secara terpadu penanganganan bencana banjir, Presiden Joko Widodo telah menggelar Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet Kerja pada Desember lalu dengan para menteri terkait.
“Presiden dalam ratas tersebut meminta agar penanganan bencana banjir lebih komprehensif, preventif, antisipatif serta living in harmony, ” katanya.
Tugas Kemensos memfasilitasi pada masa tanggap darurat bagi pengungsi dengan mendirikan dapur umum, penyediaan permakanan, perlindungan berupa pendirian tenda-tenda, pemberian matras, familiy kids dan kids ware.
Bantuan dari Kemenos yang sudah disalurkan, berupa pamakanan anak 150 paket, tenda gulung 50 lembar, matras 100 lembar, family kids 100 paket, kids ware 50 paket, sandang 500 paket dan selimut 100 lembar.
“Total paket bantuan dari Kemensos yang telah disalurkan kepada para pengungsi Rp 324.541.250, ” ujarnya.
Data hingga siang ini, korban bencana banjir di Jakarta Barat diperkirakan mencapai 14 ribu pengungsi disusul Jakarta Utara dan wilayah lainnya di DKI Jakarta.
Untuk permakanan dan kesehatan bagi para pengungsi di masing-masing wilayah dirasa cukup. Kemensos juga telah menerjunkan 550 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di titik-titik bencana dan lokasi pengungsiaan.
“Sejak hari ‘H’ bencana banjir di Jakarta, Tagana sudah diterjunkan ke titik-titik dan lokasi pengungsiaan. Tagana merupakan personel dari Kemensos yang selalu siap dalam penanganan bencana di Indonesia, ” katanya, bangga.