Liputan6.com, New York- Pada tanggal 20 Januari 2015, duo kembar asal North Dakota, Amerika Serikat yakni Christian dan Dalen Lawler lahir ke dunia dalam keadaan sehat. Meski kembar, kondisi dua bayi ini tidak sama. Dalen mengalami dwarfisme sedangkan Christian normal.
Dwarfisme merupakan istilah medis yang mengacu pada kondisi tubuh yang mengalami tumbuh fisik di bawah normal atau kerdil karena faktor mutasi genetik. Pada laki-laki tinggi maksimal hanya mencapai sekitar 130 cm sedangkan perempuan di bawahnya.
Baca Juga
"Dalen lahir pukul 20.37, lalu Christian lahir satu menit sesudahnya. Mereka lahir sehat, namun ketika aku melihat mereka aku sadar bahwa tangan Dalen berbeda dibandingkan Christian. Lebih pendek dan gendut," terang sang ibu Christy Lawler kepada ABC News dikutip Minggu (17/5/2015).
Advertisement
Kemudian dokter genetika melakukan pengecekan dengan sinar-X dan MRI. Lalu dianalisis, dokter pun menyatakan di bulan pertama bahwa Dalen mengalami Achondroplasia, yakni salah satu bentuk dwarfisme yang sering terjadi.
Sebenarnya, saat hamil di minggu 32 Lawler sudah diberitahu oleh dokter genetik bahwa salah satu anaknya bisa memiliki dwarfisme. Namun karena potensi risiko kesehatan, Lawler menolak tawaran dokter untuk melakukan tes ketuban yang mengungkap diagnosis Dalen sebelum lahir.
"Tes itu berisiko. Namun apapun diagnosisnya, kami akan tetap mencintainya," ungkap Lawler.
Bahkan, Lawler mengungkapkan bahwa kehadiran Dalen merupakan berkah tak terhingga. "Kami tidak takut memberitahu semua orang termasuk keluarga dekat akan hal ini," tambahnya.
Pada awal kehidupannya, Dalen mengalami sleep apnea, yakni gangguan pada tidur yang memengaruhi napasnya. Namun kini kondisinya telah baik. "Dengan suplemen oksigen, kini ia telah baik," terang dokter anak spesialis mengenai tidur dari Gillette Children’s Specialty Healthcare di Minnesota, dokter John Gracia.
Gracia pun memuji orangtua Dalen atas ketenangan mereka menangani buah hatinya. "Ibu Dalen sangat tangguh. Itu kesan pertama saya tentang dia. Dia mampu memecahkan masalah lebih cepat dari kebanyakan orang," puji Gracia.